Dark/Light Mode

Menkeu: LCS Perkuat Stabilitas Ekonomi Nasional

Rabu, 16 Februari 2022 17:47 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: ist)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak terhadap pasar keuangan, perdagangan dan juga investasi.  

“Sejumlah inisiatif bilateral ditempuh untuk mengimplementasikan diversifikasi mata uang antara lain melalui penggunaan Local Currency Settlement (LCS) untuk mendukung stabilitas perekonomian,” ucap Sri Mulyani dalam sesi Leader's Insight bertajuk “Strategic Policy Framework to Enhance The Usage of Local Currency Settlement in Trade and Investment in Asia secara virtual, Rabu (16/2). 

Acara ini merupakan bagian dari hari ketiga rangkaian side events  pertemuan kedua, tingkat Deputi Kementerian Keuangan dan Bank Sentral (Finance and Central Bank Deputies Meeting/FCBD) dan pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings/FMCBG) Presidensi G20, yang berlangsung mulai tanggal 14-19 Februari 2022 di Jakarta. 

Baca juga : Kementan Serius Jaga Stabilitas Perunggasan

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu juga mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang telah mendorong implementasi LCS sejak 2018.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menekankan pentingnya diversifikasi penggunaan mata uang, guna memfasilitasi investasi dan perdagangan global bagi negara berkembang. Guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kerentanan, termasuk potensi dampak sistemik dari guncangan global. 

“LCS sebagai salah satu implementasi diversifikasi mata uang dapat mengendalikan volatilitas nilai tukar dan mendukung ekonomi,” jelas Perry.

Baca juga : Gandeng Australia, Kementan Perkuat Kapasitas Laboratorium Kesehatan Hewan Nasional

Pada 2022, transaksi LCS ditargetkan meningkat, setelah tumbuh signifikan di tahun 2021, serta direncanakan akan merambah negara lainnya.

Gubernur People's Bank of China (PBC) Yi Gang mendukung hal tersebut, terutama PBC pada skema diversifikasi mata uang. Yi Gang meyakinkan, skema kerja sama penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal dapat meningkatkan perdagangan dan investasi. 

Dukungan tersebut dinyatakan melalui implementasi LCS antara China dengan Indonesia, yang dipercaya memperkuat ekonomi kedua negara sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi di kawasan Asia. 

Baca juga : Percepat Pemulihan Ekonomi, Bos BI Dorong Transformasi Digital

Dalam sesi high level discussion tersebut, Chief Representative of The Bank for International Settlements (BIS) for Asia and The Pacific Siddharth Tiwari menambahkan, perlunya mendorong daya tarik pasar mata uang lokal melalui pengembangan pasar keuangan dengan penggunaan mata lokal diantaranya pasar surat utang negara, pasar repo, dan pasar derivatif untuk lindung nilai atas risiko nilai tukar. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.