Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

13 Sektor Usaha Masih Terseok-seok

Sri Mulyani: Luka Memar Harus Segera Ditangani

Jumat, 18 Februari 2022 06:45 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Ist)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Luka memar berkepanjangan atau scarring effect dari pandemi Covid-19 pada sektor usaha, menjadi salah satu perhatian utama dalam Presidensi G20 tahun ini.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, ada 8 sektor usaha sudah mulai kembali pulih, 14 sektor masih dalam pemulihan dan 13 sektor lainnya belum kembali pulih.

“Pandemi yang sudah berlangsung 2 tahun berdampak pada korporasi. Banyak korporasi yang sudah pulih, sedang akan pulih dan baru akan pulih,” kata Perry dalam Seminar On Strategic Issues in G20: Exit Strategy & Scarring Effect, kemarin.

Untuk mengatasi ini, Perry mengatakan, dari sektor korporasi perlu kembali mengatur strategi bisnis yang lebih baik ke depan, baik dari keuangan, manajemen, maupun digitalisasi.

Baca juga : Keren, Kita Mulai Ekspor Mobil Ke Negeri Kanguru

Perry juga mendorong perbankan ikut berpartisipasi mendukung pemulihan sektor usaha. Terutama dalam bentuk penyaluran kredit dan perbankan.

Sementara, dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), upaya koordinasi kebijakan untuk mendorong pemulihan sektor riil telah dilakukan. Misalnya dalam mendorong sektor properti dan otomotif.

“Kami dalam proses mendorong sektor lain, apakah makanan minuman atau sektor lain, termasuk pariwisata dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah),” ujarnya.

Menurut Perry, kebijakan struktural juga perlu dilakukan. Terutama untuk mendorong iklim investasi yang baik, mempermudah perizinan dan tata niaga, sebagai bentuk dari implementasi Undang-undang Cipta Kerja.

Baca juga : Bangun DKI Nusantara Pake Dana Pemulihan Ekonomi

BI juga berupaya mendorong reformasi struktural di bidang infrastruktur digital ekonomi dan keuangan, termasuk di pasar keuangan.

“Di sinilah BI melakukan peran penting melakukan digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, dan mendukung pembiayaan bagi ekonomi,” katanya.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengajak negara anggota G20 menangani bekas luka memar aliasscarring effect akibat pandemi Covid-19.

Adapun bekas luka akibat pandemi, yakni jumlah pengangguran yang tinggi, investasi yang lemah dan produktivitas tenaga kerja rendah.

Baca juga : Digarap 11 Jam, Bahar Bin Smith Jadi Tersangka Penyebaran Hoaks Dan Langsung Ditahan

Menurut Sri Mulyani, jika tidak ditangani dengan baik scarring effect ini akan berimplikasi pada pelambatan pemulihan.

“Seperti yang ditunjukkan oleh sejarah, bekas luka tersebut jika tidak ditangani dengan benar dan cepat, pasti akan meninggalkan bekas luka yang bertahan lama,” katanya.

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, bekas luka tersebut dapat menghambat pemulihan sektor swasta serta menyebabkan dampak jangka panjang pada keuangan publik. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.