Dark/Light Mode

Kinerja Sektor Manufaktur Moncer

Keren, Kita Mulai Ekspor Mobil Ke Negeri Kanguru

Kamis, 3 Februari 2022 08:20 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) menyampaikan paparannya saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. Raker tersebut membahas program Kemenperin Tahun 2022 terkait aspirasi masyarakat, serta evaluasi kinerja Kemenperin Tahun 2021 tentang pedoman, tata cara pengawasan dan pengendalian industri, progres making Indonesia 4.0, hilirisasi nikel serta penyelarasan terkait kuota impor neraca komoditas.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) menyampaikan paparannya saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. Raker tersebut membahas program Kemenperin Tahun 2022 terkait aspirasi masyarakat, serta evaluasi kinerja Kemenperin Tahun 2021 tentang pedoman, tata cara pengawasan dan pengendalian industri, progres making Indonesia 4.0, hilirisasi nikel serta penyelarasan terkait kuota impor neraca komoditas.

RM.id  Rakyat Merdeka - Sektor manufaktur mencatatkan prestasi gemilang sepanjang 2021. Hal itu dibuktikan dengan bukuan investasi yang melebihi target, dengan realisasi sebesar Rp 325,4 triliun.

Menteri Perindustrian (Men­perin) Agus Gumiwang Kartasas­mita mengatakan, industri pengolahan atau manufaktur nonmigas di Tanah Air juga masih menun­jukkan geliatnya tahun ini.

Hasil Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indo­nesia hasil survei IHS Markit pada Januari 2022 tercatat di level 53,7. Capaian tersebut naik dibanding Desember 2021 yang berada di level 53,5.

Baca juga : Pelatih Madura United: Kita Ganti Ban Saat Mobil Berjalan

Seperti diketahui, indeks di atas 50 menandakan bahwa in­dustri manufaktur dalam tahap ekspansif.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada para pelaku industri manufaktur di Ta­nah Air. Kabar baik ini sinyal atau indikator bahwa pelaku industri makin optimistis terhadap kon­disi ekonomi saat ini,” kata Agus saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR, kemarin.

Menurut Agus, indikator ini juga sinyal penting bagi ekonomi Indonesia, karena menunjukkan bahwa level kepercayaan terhadap Indonesia masih tinggi.

Baca juga : Erick: Ini Kesempatan PLN Jual Listrik Ke Negara Lain

“Investor masih melihat In­donesia is good for business and investment. Saya percaya ini menjadi momentum penting menguatnya ekonomi pasca-pandemi,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Agus me­nyampaikan, PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2022 melampaui PMI Manufaktur rata-rata negara ASEAN (52,7), Malaysia (52,8), Filipina (50,0), Korea Selatan (51,9), Rusia (51,8) dan China (49,1).

Berkaca dari capaian terse­but, Pemerintah bertekad terus menciptakan iklim usaha yang kondusif, meski di tengah teka­nan gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Baca juga : Mendag Happy Kinerja Ekspor Cetak Sejarah

“Berbagai kebijakan strategis telah dijalankan Pemerintah da­lam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Termasuk memberikan stimulus bagi pelaku industri agar bisa berproduksi dan berdaya saing,” papar Agus.

Politisi Partai Golkar ini meya­kini, sektor industri manufaktur tetap memainkan peranan penting bagi perekonomian nasional.

Ini dapat dilihat dari kinerja makro sektor industri manu­faktur di beberapa indikator. Misalnya, realisasi investasi, capaian ekspor dan penambahan tenaga kerja.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.