Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pertamina Gandeng Mitsubishi Kembangkan Green Hydrogen

Jumat, 4 Maret 2022 20:12 WIB
PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Mitsubishi Corporation  sepakat untuk mengembangkan bisnis Green Hydrogen dan Green Ammonia Value Chain serta Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Jakarta, Rabu, (2/3).  .
PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Mitsubishi Corporation sepakat untuk mengembangkan bisnis Green Hydrogen dan Green Ammonia Value Chain serta Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Jakarta, Rabu, (2/3). .

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Mitsubishi Corporation  sepakat untuk mengembangkan bisnis Green Hydrogen dan Green Ammonia Value Chain serta Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). 

Kesepakatan ini sejalan dengan target Pemerintah menurunkan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030. Kerja sama ini ditandatangani Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha PT  Pertamina (Persero) Iman Rachman, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pupuk Indonesia  (Persero) Jamsaton Nababan dan Kepala Perwakilan Mitsubishi Corporation untuk Indonesia, Takuji  Konzo, di Jakarta, Rabu, (2/3).  

Dalam sambutannya, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, kerja sama antara Pertamina, Pupuk Indonesia dan Mitsubishi merupakan langkah awal bagi kolaborasi kedepannya. MoU ini juga merupakan bagian dari misi Green Industry Cluster yang telah disepakati dan diresmikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Pertamina, dan Pupuk Indonesia sebelumnya. 

“Kami sangat berkomitmen untuk memastikan Indonesia bisa mengurangi emisi gas rumah kaca berdasarkan National Determined Contribution (NDC) hingga 29 persen pada 2030, tetapi kami tidak bisa  melakukannya sendirian. Kami tahu bahwa untuk mewujudkannya, kuncinya adalah Partnership," ujar Pahala. 

Baca juga : Kerek Layanan, SPBU Pertamina Gandeng Bright Store Dengan Indomaret

Pahala menekankan, pada kegiatan Presidensi G20 yang akan berlangsung Oktober mendatang, Pemerintah Indonesia dan BUMN ingin menunjukan kepada dunia tentang keberhasilan transisi energi  yang tengah digarap, salah satunya dengan melakukan pensiun dini (early retirement) PLTU batu bara. Namun, itu semua, dapat terwujud dengan adanya kolaborasi dan sinergi yang kuat antar negara dan  swasta.  

“Kita juga ingin menunjukan bahwa upaya transisi energi dapat dilakukan bukan hanya melalui pensiun  dini PLTU namun juga dengan cara mengurangi utilisasinya melalui kegiatan cofiring dengan ammonia dan  biomassa serta bagaimana pemanfaatan teknologi seperti carbon capture,” lanjutnya. 

Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero), Iman Rachman yang hadir mewakili Direktur Utama Pertamina mengatakan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara  PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan Mitsubishi Coorporation, diharapkan akan segera terwujud bentuk kerja sama strategis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dan akan mendukung pencapaian target-target nasional secara masif.  

“Langkah awal untuk mewujudkan pengembangan Blue/Green Hydrogen dan Blue/Green Ammonia di  Indonesia tentunya juga akan menjadi milestone penting untuk membentuk ekosistem industri hijau  yang lebih luas lagi di Indonesia,” ujar Iman.  
Menurut Iman, sejalan dengan program dekarbonisasi pemerintah, Pertamina melakukan kerja sama  untuk mengembangkan blue/green hydrogen, blue/green ammonia, dan Carbon Capture Utilization and  Storage (CCUS), dengan difasilitasi produksi milik Pupuk Indonesia dan co-combustion ammonia di  Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara. 

Baca juga : Wapres: Pemerintah Dorong Pengembangan Industri Kesehatan Syariah

Green hydrogen yang dihasilkan dari pembangkit EBT akan dimanfaatkan untuk memproduksi green ammonia. Sedangkan blue hydrogen yang dihasilkan dari pembangkit low carbon dengan carbon emission treatment facility akan dimanfaatkan untuk memproduksi green ammonia, yang dapat dimanfaatkan  untuk co-combustion ammonia PLTU Batubara Pertamina, imbuh Iman, akan mendukung dan mendorong kolaborasi dengan SH Power dan NRE  sebagai motor transisi energi Pertamina. SH Power dan NRE bersama partner, telah mengidentifikasi potensi EBT lebih dari 10 GW yang dapat digunakan untuk Green Hydrogen di seluruh Indonesia. 

Komitmen penuh Pertamina dalam penerapan aspek ESG telah mendorong peningkatan rating ESG  Pertamina secara global. Pertamina telah menerima ESG Risk Rating oleh Sustainalytics sebesar 28,1 dan dinilai berada pada risiko Medium dalam mengalami dampak keuangan material dari faktor-faktor ESG. 

“Semoga semangat, kerja keras dan komitmen yang telah dilakukan tidak berhenti di sini, namun  pencapaian ini merupakan awal dari perjalanan untuk membawa perubahan global ke arah yang lebih  baik,” pungkasnya. 

Sementara Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Bakir Pasaman menyambut baik kerja sama dengan Pertamina dan Mitsubishi ini. Hal ini sejalan dengan target  Pemerintah untuk meningkatkan akses terhadap green energy dan mencapai target Net Zero Emission. 

Baca juga : Hasto: Daripada Ngurusin Pemilu Ditunda, Mending Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

“Kami di industri pupuk, telah melakukan sejumlah inisiatif untuk dapat mendukung program Pemerintah tersebut, salah satunya adalah pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebagai salah satu  sumber energi untuk pabrik di Pupuk Kujang dan Petrokimia Gresik,” jelasnya. 

Pupuk Indonesia sangat berpengalaman dalam mengoperasikan pabrik ammonia dan hal ini merupakan satu advantage. “Kami berharap Pupuk  Indonesia dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan dan pembangunan pabrik green ammonia dan blue ammonia yang akan dikembangkan di Indonesia.”, demikian kata Bakir.

Ia menambahkan, bahwa Pupuk Indonesia siap mendukung agenda G20 untuk transisi energi hijau dalam  rangka program dekarbonisasi di Indonesia. Hadir dalam penandatangan kerja sama ini, Wakil Menteri BUMN I, Pahala N. Mansury, Asisten Deputi  Bidang Industri Energi, Minyak dan Gas Kementerian BUMN, Abdi Mustakim dan Asisten Deputi Bidang  Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN, Zuryati Simbolon. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.