Dark/Light Mode

Buka Peluang Pasar Ekspor Di Asia Barat Daya

Puluhan UKM Ramaikan Festival Di Azerbaijan

Kamis, 20 Juni 2019 14:58 WIB
Deputi Bidang Produksi Dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria br. Simanungkalit (kiri) bersama Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan Husnan Bay Fananie dalam Acara Sosialisasi Peluang Ekspor ke Azerbaijan. Jakarta, Rabu (19/6/2019). (Foto : Humas Kemenkop dan UKM).
Deputi Bidang Produksi Dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria br. Simanungkalit (kiri) bersama Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan Husnan Bay Fananie dalam Acara Sosialisasi Peluang Ekspor ke Azerbaijan. Jakarta, Rabu (19/6/2019). (Foto : Humas Kemenkop dan UKM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia berencana menggelar pameran produk-produk dalam negeri di ajang Indonesia Cultural Festival (ICF) 2019, yang akan berlangsung pada 13– 15 September 2019 di Fountain Square Baku, Azerbaijan. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan ekspor di kawasan tersebut. 

Di samping itu, acara itu juga merupakan kegiatan terpadu dalam mempromosikan potensi ekonomi, pariwisata, serta sosial budaya Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar RI di Baku. 

Duta Besar RI Husnan Bay Fananie mengaku, pihaknya akan mendukung penuh peran Indonesia dalam pameran tersebut. Ia bilang, pameran ICF dilakukan dalam upaya meningkatkan ekspor Indonesia ke Azerbaijan, serta meningkatkan arus pariwisata turis Azerbaijan ke Indonesia. Selain itu, sambungnya, juga untuk mendukung interaksi lebih lanjut antara komunitas bisnis Indonesia dan Azerbaijan. 

Bersamaan dengan itu, KBRI Baku akan melaksanakan business matching pada 12 September 2019. “Saya menginformasikan bahwa ada 30 booth untuk pengusaha Indonesia sebagai sarana mempromosikan produk Indonesia masuk ke pasar Azerbaijan,” kata Dubes Husnan dalam acara Workshop Peluang Ekspor ke Azerbaijan di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Ramadan Tenang Damai Di Christchurch

Husnan bilang, akan menggratiskan UKM Indonesia peserta pameran ICF. Tidak hanya booth gratis, pihaknya juga menyediakan kendaraan operasional yang bisa membantu UKM selama mengikuti pameran. Dubes juga akan menyewakan wisma sebagai tempat penginapan bagi peserta. 

“Beberapa produk-produk Indonesia yang telah memasuki pasar Azerbaijan adalah produk makanan, minuman, parket kayu dan furniture, serta sabun. Ini yang bisa menjadi rujukan bagi bapak-ibu semuanya,” terangnya.
 
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan menuturkan, pameran ICF bisa dijadikan sebagai momentum untuk memperkenalkan produk UKM Indonesia ke pasar global. Ia pun meminta pelaku UKM yang menjadi peserta pameran agar mempersiapkan produknya dengan baik, terutama memperhatikan sisi kualitas. 

“Kita hadapi pameran ini dengan persiapan yang serius. Kita akan simulasi di Smesco biar jangan sampai nggak bagus, nanti bisa berdampak kepada produk yang lain,” katanya. 

Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria br Simanungkalit mengklaim, pihaknya mendukung penuh perluasan pasar produk KUKM Indonesia ke wilayah Asia Tengah khususnya di Azerbaijan dan negara-negara di sekitarnya. Menurutnya, peluang pasar non-tradisional seperti Azerbaijan sangat perlu dijajaki UKM Indonesia karena memiliki potensi yang besar. 

Baca juga : Perluas Pasar Ekspor, Inka Butuh Suntikan Modal

“Maka kami akan buka peluang kepada UKM untuk memulainya. Persaingan kita masih terbatas di sana, sehingga menjadi peluang bagi UKM Tanah Air untuk memulai bisnis di Azerbaijan,” ujarnya. 

Animo UKM yang tertarik masuk pasar Asia telah cukup besar, terbukti lebih dari 85 pelaku UKM mendaftar untuk mengikuti pameran ICF 2019. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, serta Bali. Peserta diharapkan memanfaatkan momentum ICF untuk memasarkan produk unggulannya.
 
“Peluang UKM itu besar untuk masuk ke pasar global. Karenanya diharapkan mereka bisa mempersiapkan diri agar produknya bisa diterima di pasar Azerbaijan. Kami sangat berharap pelaku UKM bisa memanfaatkan momentum ini, untuk mencari informasi produk yang paling diminati sesuai dengan karakter masyarakat di sana,” katanya. 

Astri, salah satu UKM Jawa Classic Furniture and Craft asal Yogyakarta ini bakal menyiapkan produk dan desain terbarunya untuk dibawa ke Pameran ICF 2019 di Azerbaijan. Dalam kesempatan pertama mengikuti pameran tersebut, Astri merasa senang karena bisa membuka peluang pasar baru bagi produknya. 

Selama ini ia membuka pasar luar negeri ke Rusia, Jerman, Belanda, Belgia, Swedia, UK, Prancis dan AS. 

Baca juga : WNI Berikan Suara Sambil Kulineran

“Azerbaijan belum pernah, makanya saya ingin ikut. Karena kebetulan dekat dengan Rusia yang minat furniturenya lumayan bagus. Saya kan sudah punya buyer rutin di Rusia. Ini sekaligus mau mencoba peluang pasar di Azerbaijan,” imbuhnya. 

Ia juga aktif menanyakan produk furniture dengan model atau desain seperti apa yang paling banyak diminati pasar Azerbaijan. Mulai dari produk bermaterial apa yang paling diminati, apakah kayu solid, atau kayu recycle. “Jadi saat saya mengikuti pameran di sana, saya tidak akan membawa barang yang salah,” sambungnya. 

Azerbaijan adalah sebuah negara di Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya. Berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan. Azerbaijan mendeklarasikan diri menjadi negara Muslim moderat itu, memiliki sejarah panjang tentang toleransi dan dipertahankan hingga saat ini. Sebanyak 80 persen populasi Azerbaijan beragama Islam. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.