Dark/Light Mode

Tolong, Penghasil Gas Di Papua Barat Belum Dapat Pasokan Listrik!

Senin, 4 Maret 2019 00:24 WIB
Ketua Kaukus Parlemen Papua-Papua Barat Robert J Kardinal (Foto: Istimewa)
Ketua Kaukus Parlemen Papua-Papua Barat Robert J Kardinal (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Kaukus Parlemen Papua-Papua Barat Robert J Kardinal prihatin dengan kondisi rasio elektrifikasi di wilayahnya. Dia mendapati, ribuan penduduk di Papua Barat belum menikmati listrik. Bahkan, kampung-kampung yang merupakan penghasil gas terbesar di Indonesia, seperti Teluk Bintuni, juga belum teraliri listrik.

“Saya sudah tiga malam di Teluk Bintuni dalam rangka reses. Ternyata, di sini persoalan listrik masih menjadi masalah utama masyarakat. Ada ribuan penduduk di sini sama sekali tidak menikmati listrik,” kata Robert, tadi malam.

Hasil dialognya dengan warga di Papua Barat memperlihatkan bahwa hampir semua mengeluhkan minimnya pasokan listrik. “Ini saya lagi reses di Kampung Tufoy, Distrik Sumori. Saya jalan pakai senter di ponsel. Karena, di sini sampai sekarang tidak ada listrik,” beber Bendahara Umum Partai Golkar ini.

Baca juga : Kuatkan Pengaruh Di Pasifik Australia Pakai Reality Show

Setahu Robert, Pemda Teluk Bintuni  sudah menandatangani kesepakatan untuk membangun pembangkit listrik berdaya 8 Megawatt (MW) dengan BP Tangguh pada 2012. Sayangnya, yang terealisasi baru setengahnya.

“Ini baru 4 MW. Makanya, masih banyak distrik atau kampung yang masih gelap. Ini sangat ironis. Di sini banyak gas tapi masyarakat masih belum menikmati listrik. Masyarakat sini ibarat anak ayak yang mati kelaparan di lumbung padi,” sindirnya. 

Karena itu, dia meminta BP Tangguh menepati janjinya membangun pembangkit dengan daya 8 MW. Sudah hampir tujuh tahun pembangkit tersebut tak kunjung dituntaskan. 

Baca juga : Kapolda : Itu Cuma Petasan, Situasi Aman

Robert yakin, jika janji pembangkit listrik 8 MW ini terealisasi, masyarakat yang ada di kampung-kampung di Teluk Bintuni bisa menikmati listrik. Tidak akan gelap lagi seperti sekarang. 

“Cuma sampai sekarang belum ada tanda-tanda bakal dituntaskan. Jadinya, banyak masyarakat di Teluk Bintuni beli genset untuk penerangan. Tapi kan tidak semuanya mampu beli. Paling, pemilik toko saja. Sampai sekarang kan masyarakat Bintuni masih banyak yang susah,” ungkapnya. 

Dia juga meminta PLN memberi perhatian ke masyarakat di Papua Barat. Apalagi, Pemerintah sudah memiliki Program Indonesia Terang, program pengadaan listrik hingga ke pelosok daerah.

Baca juga : Tamara : Boleh Nyapa, Asal Jangan Nyubit

“Tolong diperhatikan. Utamanya di Distrik Babo, Simori, dan Tomu di Kabupaten Teluk Bintuni. Daerah ini elektrifikasinya paling parah. Padahal, di sini yang paling banyak gasnya. Yang terang benderang cuma basecamp BP Tangguh. Masyarakat menderita. Sudah tandatangan pembangkit listrik tapi belum pernah dituntaskan,” ujarnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.