Dark/Light Mode

Permintaan Tinggi Jelang Puasa, Harga Pangan Merangkak Naik

Minggu, 6 Maret 2022 06:25 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenaikan harga sejumlah bahan pangan di dalam negeri mulai terjadi menjelang bulan suci Ramadan.

“Menjelang Ramadan, terdapat kecenderungan naiknya harga sembako yang disebabkan karena naiknya permintaan bahan pokok pangan,” kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Helmy Santika dalam keterangannya, Jumat (4/R).

Ia mengemukakan, kenaikan harga akan terjadi pada komoditas seperti kedelai, gula, terigu, hingga daging. Selain itu, barang-barang yang masih bergantung pada impor pun juga akan terus mengalami kenaikan.

Baca juga : Armin Tan Siap Tanggung Biaya Pendidikan Anak Almarhum Heru Tito

Sementara untuk bahan pangan yang diproduksi di dalam negeri, seperti, cabe rawit merah juga diperkirakan mengalami kenaikan karena faktor musiman.

Pemerintah, kata Helmy, akan terus mengantisipasi kenaikan harga pangan pokok. Serta ketersediaan dan distribusinya dengan menugaskan perusahaan pelat merah dan melakukan operasi pasar.

“Satgas Pangan turun ke lapangan bersama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, serta Badan Pangan Nasional untuk mengecek dan identifikasi permasalahan yang ada,” jelasnya.

Baca juga : Jelang Ramadhan, Bulog Dan Badan Pangan Pastikan Stok Daging Aman

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah mengatakan, untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan di dalam negeri, data yang dimiliki Pemerintah harus benar-benar valid.

“Sudah saatnya Pemerintah mengecek ketersediaan pangan baik yang dimiliki Bulog hingga di tingkat pengusaha. Dengan begitu akan diketahui seberapa banyak stok dan kecukupan yang dimiliki,” kata Said kepada Rakyat Merdeka.

Data yang valid ini, lanjut Said, juga bisa menjadi acuan Pemerintah sebelum mengeluarkan izin impor ke pengusaha.

Baca juga : Potensi Ekonomi Digital Yang Menggirukan Perlu Dukungan Keamanan Data

“Dengan begitu, impor komoditas pangan juga akan lebih tepat sasaran dan tidak mematikan petani yang juga mem produksi komoditas serupa,” sambungnya.

Sementara untuk meningkatkan produksi pangan nasional, Pemerintah juga harus bisa menyuarakan dan menawarkan model pembangunan. Atau investasi sektor pertanian yang berkelanjutan dan juga berkeadilan, terutama bagi para petani skala kecil. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.