Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Potensi Ekonomi Digital Perlu Ditopang Kualitas Jaringan Dan Keamanan Data

Kamis, 10 Maret 2022 14:02 WIB
Ilustrasi ekonomi digital. (Foto: ist)
Ilustrasi ekonomi digital. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di masa pandemi, internet telah menunjukkan jati dirinya sebagai pendorong transformasi digital pada berbagai aktivitas kehidupan manusia sekaligus menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi digital. Tentu saja, hal ini membutuhkan dukungan akses internet yang berkualitas prima dari para penyedia (provider) layanan.

Pasalnya, masyarakat kini menjadi lebih contactless dan cenderung menggunakan layanan yang sifatnya digital. Dan, kini tren perkembangan kebutuhan dan pemanfaatan digital sudah jadi kebutuhan sehari-hari dan terus meningkat.

Mulai dari e-commerce, video conference, video on demand, video streaming, teledoctor, dan lainnya. Belum lagi stream baru seperti enterprise services, VOD, IOT, cyber security, big data, digital advertising dan digital entertainment.

Saat ini, di Indonesia layanan yang menopang pertumbuhan industri telekomunikasi tidak lain adalah konektivitas berupa peningkatan penggunaan mobile data dan fixed broadband, layanan ICT, serta layanan digital. Untuk konektivitas pada kurun waktu 2020-2024 akan tumbuh sekitar 4 persen, ICT akan tumbuh lebih tinggi di angka 8 persen, dan digital tumbuh paling tinggi sampai 12 persen.

Baca juga : Pemerintah-BI Perkuat Koordinasi Dan Sinergi Kebijakan

Dengan fakta ini, ke depan, para pelaku industri telekomunikasi di Indonesia akan terus mengembangkan core asset-nya, hingga mengembangkan beragam peluang di bisnis digital, tidak lagi bergantung pada bisnis konektivitas semata. 

Apalagi, potensi digital ekonomi Indonesia sangat besar. Presiden Jokowi menyebutkan, potensi ekonomi digital Indonesia ini di tahun 2025 diperkirakan 146 miliar dolar AS dan kontribusi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan naik delapan kali di tahun 2030, yaitu di angka Rp 4.531 triliun.

“Ini sebuah angka yang sangat besar sekali. Dan, seluruh sektor digital juga mengalami pertumbuhan dua digit di tahun 2021,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Sea Labs Indonesia, Selasa (1/3).

Jokowi menambahkan, ia tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar saja, tetapi juga harus menjadi pemain. Untuk mendukung hal tersebut, Kepala Negara memandang bahwa ekosistem yang kondusif harus dibangun bersama-sama. 

Baca juga : Manfaatkan Digital Printing Untuk Branding Dan Promosi UMKM

Selain itu, Presiden juga ingin agar talenta-talenta digital Indonesia, baik di bidang kecerdasan buatan (AI), cloud computing, hingga blockchain, yang ada di luar negeri diundang untuk kembali ke Tanah Air.

Meski demikian, ada pekerjaan rumah yang belum tuntas hingga saat ini. Tantangan utamanya adalah distribusi internet user belum merata, masih terkonsentrasi di Jawa kemudian pulau-pulau besar di Indonesia. Hal ini bisa diatasi jika para pelaku industri telekomunikasi bisa melakukan orkestrasi dalam mendigitalkan ekonomi Indonesia.

Pemerintah telah bergerak cepat, dengan mendukung operator melakukan investasi jaringan untuk meningkatkan kapasitas. Terlebih pemerintah telah mencanangkan seluruh desa di Indonesia bisa ter-cover layanan 4G. Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah besar berupa kesenjangan akses internet sekaligus masih lemahnya perlindungan konsumen terkait dengan data pribadi.

Dari 83.218 desa/kelurahan, sebanyak 12.548 desa/kelurahan berada di area blankspot alias tidak ada akses internet. Karena itu pemerintah telah melakukan pembenahan. 

Baca juga : Punya Perkakas Rumah Berkualitas Bagian Dari Penghematan

Dari sebanyak 12.548 desa/kelurahan, ada 9.113 desa/kelurahan yang terletak di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) yang dikerjakan oleh Bakti Kominfo, sedangkan sisanya 3.435 desa/kelurahan daerah non-3T dilakukan operator seluler.

"Untuk memperluas jangkauan internet untuk dapat lebih terjangkau, kementerian mencari setiap solusi dan opsi yang memungkinkan termasuk dalam membangun kemitraan dan berkolaborasi dengan pihak ketiga," ujar Menkominfo Johnny G Plate.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.