Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Jelang akhir pekan, nilai tukar rupiah melemah 0,22 persen ke level Rp 14.308 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.276 per dolar AS.
Senada, mayoritas mata uang di Asia bergerak melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,11 persen, dolar Hong Kong minus 0,2 persen, dolar Singapura turun 0,3 persen, won Korea Selatan anjlok 0,37 persen, peso Filipina yang turun 0,16 persen, yuan China melemah 0,03 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,08 persen.
Baca juga : Gagal Maning Gagal Maning
Indeks dolar AS terhadap mata uang utama lainnya naik 0,547 persen ke level 98,506. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,01 persen ke level Rp 15.811, terhadap poundsterling Inggris menguat 0,02 persen ke level Rp 18.821, terhadap dolar Australia menguat 0,26 persen ke level Rp 10.560.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra menyatakan, nilai tukar rupiah bakal melemah seharian ini. Lantaran kesepakatan antara Rusia dan Ukraina belum menemui titik terang alias buntu.
Baca juga : Presiden Ukraina: Tuhan Nggak Bakal Maafkan Rusia
Ia melihat, Rusia masih akan melanjutkan invasi di Ukraina hingga tujuannya tercapai. “Sehingga perang ini akan terus mendorong kenaikan harga komoditi dan kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi global," jelasnya, Jumat (11/3).
Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah berpotensi melemah di posisi Rp 14.350 per dolar AS dan titik support Rp 14.250 per dolar AS. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya