Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bisa Ganggu Pemulihan Ekonomi, Aktivis Buruh Minta Pemerintah Tindak Tegas Pemain Migor

Minggu, 13 Maret 2022 16:11 WIB
Wasekjen DPP KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai, Arnod Sihite. (Foto: Ist)
Wasekjen DPP KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai, Arnod Sihite. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok aktivis buruh meminta pemerintah bertindak tegas kepada para "pemain" minyak goreng. Selain melakukan operasi pasar, pemerintah juga dinilai perlu melibatkan aparat penegak hukum untuk melakukan penindakan.

"Kalau kita lihat ini para pemainnya sudah kebangetan. Karena itu pemerintah perlu tegas. Lakukan langkah terukur untuk menindak para pemainnya," ujar Wasekjen DPP KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai, Arnod Sihite, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (13/3).

Baca juga : Covid Terus Turun, DPR Minta Pemerintah Susun Prokes Baru

Dia menilai, kasus kelangkaan minyak goreng tak sekadar mengganggu masyarakat, tapi juga agenda besar pemulihan ekonomi nasional. "Ini bisa merembet ke mana-mana," imbuhnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Percetakan dan Penerbitan dan Media Informasi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP PPMI-KSPSI) ini juga mengingatkan para pengusaha minyak goreng agar tidak memikirkan keuntungan pribadi semata.

Baca juga : Aktivis Kritisi Pembengkakan Anggaran Sirkuit Formula E

Tapi pikirkan juga kondisi rakyat dan situasi ekonomi nasional. Menurut Arnod, jika ada sedikit niat pengusaha untuk berkorban untuk rakyat, maka kelangkaan minyak goreng ini tidak perlu terjadi.

"Kalau mau fair kan, selama ini pengusaha juga sudah untung banyak selama ini. Dan saat situasi ini mereka dituntut untuk punya empati dengan mau berkorban. Jangan hanya berpikir untung semata. Kita semua harapkan itu,” bebernya.

Baca juga : Viral Pernikahan Beda Agama, Wamenag: Tidak Tercatat Di KUA

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menduga, kelangkaan minyak goreng dipicu kemacetan distribusi.

"Saya sudah katakan bahwa ini ada terjadi kemacetan dan kami tidak mau berandai-andai siapa. Tetapi yang pasti ada kemacetan di jalur distribusi atau ada tindakan melawan hukum yang bisa menjual ini (minyak goreng) secara ekspor dengan ilegal," ungkapnya, saat meninjau langsung harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.