Dark/Light Mode

Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Mobil Listrik, PLN Siapkan 24.720 SPKLU Hingga 2030

Kamis, 17 Maret 2022 17:40 WIB
Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil listrik pertama di Indonesia. (Foto/Ist)
Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil listrik pertama di Indonesia. (Foto/Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil listrik pertama di Indonesia. Fasilitas produksi besutan Hyundai Motor ini menjadi pabrik mobil listrik pertama yang hadir di Tanah Air.

Presiden Jokowi mengatakan kedepan kendaraan listrik harus menjadi moda transportasi utama negara Indonesia.

Melalui peresmian pabrik mobil listrik ini, diharapkan bisa mendorong pengembangan mobil listrik di Indonesia.

"Ini momen yang saya tunggu-tunggu, karena kita ingin segera melakukan transisi besar-besaran dari mobil yang berbahan bakar fosil menjadi mobil listrik yang ramah lingkungan" ujar Presiden.

Baca juga : Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Tambah 2 SPKLU di Palu

Tak hanya mobil listrik saja, Presiden juga mengatakan Indonesia juga akan memulai pembentukan pabrik battery cell pada tahun ini.

Dengan adanya pabrik baterai mobil listrik, maka Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri dan ekosistem kendaraan listrik.

"Kita punya nikel, cobalt dan bauksit yang semua merupakan komponen utama battery cell dan kendaraan listrik. Ini 2022 jadi momen penting pengembangan baterai litium," ujar Presiden.

PT PLN (Persero) juga siap mendukung masifnya kendaraan listrik ini. Dengan masifnya kendaraan listrik maka target carbon neutral pada 2060 bisa tercapai.

Baca juga : Presiden Optimistis Ekspor Mobil Dari Patimban Capai 180 Ribu Unit

"Kami PLN tentu saja mendukung penuh dan berperan aktif dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Mulai dari infrastruktur listrik, pasokan hingga membuat ekosistem tersebut," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang turut hadir bersama Presiden dalam peresmian pabrik mobil listrik di Indonesia.

Darmawan menjelaskan, PLN telah melakukan banyak hal dalam mengurangi emisi karbon di sektor kelistrikan.

Mulai dari masifnya pembangunan pembangkit EBT yang tertuang dalam RUPTL juga beberapa program seperti dedieselisasi PLTD, retirementPLTU sampai pada program co-firing di PLTU.

"Kami berharap dengan masifnya kendaraan listrik maka pengurangan emisi di sektor transportasi bisa tercapai. Karena pengurangan emisi tidak hanya dari sektor kelistrikan tetapi juga transportasi," ujar Darmawan.

Baca juga : Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Operasikan 104 Unit SPKLU Di 38 Kota

Untuk mendukung rencana tersebut, PLN menargetkan ada 24.720 titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk kendaraan listrik hingga 2030.

Saat ini total SPKLU yang ada di Indonesia sebanyak 267 unit di 195 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

PLN juga memberikan bundling insentif bagi para pemilik kendaraan listrik berupa diskon tambah daya dan pemasangan home charging stationsecara gratis. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.