Dark/Light Mode

Berpotensi Jadi Kawasan Pariwisata, Pemprov DKI Amankan Aset Pulau Gosong

Sabtu, 5 Februari 2022 12:07 WIB
Seorang wisatawan sedang mengamati papan nama Pulau Gosong Karang Bongkok, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (26/1/2022). Papan nama yang terpasang merupakan upaya Pemprov DKI mengamankan asetnya dari penguasaan atau pengelolaan pulau oleh pihak lain secara ilegal. (Ist)
Seorang wisatawan sedang mengamati papan nama Pulau Gosong Karang Bongkok, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (26/1/2022). Papan nama yang terpasang merupakan upaya Pemprov DKI mengamankan asetnya dari penguasaan atau pengelolaan pulau oleh pihak lain secara ilegal. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepulauan Seribu menyimpan begitu banyak potensi. Ada sekitar 110 pulau baik berpenghuni maupun tidak berpenghuni yang berfungsi juga sebagai barrier bagi pantai utara Jakarta.

Kepulauan yang dapat dijangkau dengan mudah dari Jakarta dengan hanya 1.5 jam menggunakan speed boat ini, menyediakan keanekaragaman hayati yang tinggi.

Berpotensi menjadi wilayah konservasi kekayaan bawah laut terutama terumbu karang dan bisa menjadi kawasan wisata.

Sadar akan potensi tersebut, Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggenjot industri sektor jasa. Hal ini diperlukan guna menjaga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Pada era Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, salah satu langkah yang bisa dilakukan ialah dengan menciptakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata di Ibu Kota Indonesia.

Bambang Brodjonegoro menilai, wilayah Kepulauan Seribu dan Kota Tua potensial untuk menjadi KEK pariwisata Jakarta.

"Selain jadi financial center-nya Indonesia, Jakarta juga harus menjadi sebagai kota jasa di berbagai jasa yang bisa berkembang di Indonesia. Mengenai KEK pariwisata DKI punya satu KEK pariwisata, Pulau Seribu, dan Kota Tua," tutur Bambang di Balai Agung, Jakarta, 2019.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung destinasi pariwisata unggulan Kepulauan Seribu.

Baca juga : Bamsoet Jadi Ketua Dewan Komite Asosiasi Modifikasi Dan Aftermarket Nasional

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau “Bali Baru” yang dikembangkan Pemerintah. Kawasan berupa gugusan pulau yang terletak di utara Teluk Jakarta ini kini lebih nyaman dan rapi.

Selain memberikan kenyamanan wisatawan, Kementerian PUPR juga telah membangun sejumlah infrastruktur bagi warga di pulau seribu, yakni pembangunan IPAL Komunal (2017), peningkatan kualitas air bersih di Pulau Seribu (2016-2018), penyediaan prasarana TPA,TPS, dan TPS-3R (2016-2018).

Dan, pembangunan rumah tapak 50 unit Kementerian PUPR juga membangun Jalan Gertak Mangrove. Dan Jembatan Pengantin di Pulau Untung Jawa yang menambah spot baru untuk wisatawan yang mengunjungi pulau tersebut.

Lokasi pembangunan Jembatan Pengantin berdekatan dengan pohon pengantin di sisi utara sebelah timur Pulau Untung Jawa.

Dengan adanya penataan kawasan dan semakin baiknya fasilitas di Kepulauan Seribu, diharapkan akan semakin banyak juga wisatawan yang berkunjung untuk mendukung target 20 juta wisatawan ke Indonesia.

Disamping itu, diharapkan wisatawan juga bisa berkunjung lebih lama di kedua desa tersebut, sehingga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat lokal.

Pulau Kecil Tak Berpenghuni

Belum lama ini, di beberapa titik muncul pulau baru di Kepulauan Seribu. Pulau baru ini di bawah pengelolaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Karena menurut undang-undang, pengelolaan kepulauan Seribu berupa daratan di bawah pengawasan Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga : Geledah Kantor Bupati Buru Selatan, KPK Amankan Dokumen Proyek Dan Aliran Dana

Sedangkan wilayah yang berupa perairan di bawah pengawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu, bernaung di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Pulau tersebut adalah pulau Opak, pulau Melaya, pulau Sampan dan pulau Gosong Karang Bongkok yang juga tidak berpenghuni. Khusus pulau terakhir ini merupakan pulau yang baru muncul.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu menggelar rapat pengamanan aset tanah timbul di wilayah Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Kepulauan Seribu, Iwan Samosir mengatakan, aset tanah timbul ini berupa Pulau Gosong.

Dikatakan, pulau Gosong bisa terlihat saat air sedang surut, sehingga dicatat menjadi aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Mudah-mudahan aset ini bisa dikembangkan untuk potensi pariwisata," harap Iwan.

Adapun aset tanah timbul di wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari tujuh pulau. Diantaranya, Gosong Petrik Pulau Air, Gosong Pulau Pramuka sebelah timur, Gosong Balik Layar, Gosong Pulau Peniki, Gosong Karang Bongkok, Gosong Pulau Karya dan Gosong Karang Lebar.

"Dalam waktu dekat akan dilakukan penguasaan fisik tujuh pulau tersebut," pungkasnya.

Baca juga : Bos Kadin Pastikan Utamakan Agenda Pemulihan Ekonomi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan, pulau-pulau tersebut merupakan aset milik Pemprov DKI Jakarta. Dengan potensi yang demikian besar, pulau-pulau yang tidak berpenghuni dan belum dikelola itu, dinilai dapat mengundang minat investor untuk membangun eco-tourism di kepulauan Seribu.

Tim jurnalis mengunjungi pulau-pulau tersebut dan bertemu dengan Pak Yami, seorang nelayan yang sedang beristirahat di pulau Gosong Karang Bongkok.

Di pulau yang tidak lebih luas dari lapangan tenis itu terpancang papan nama pulau Gosong Karang Bongkok. Pulau yang berada di bawah penguasaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pak Yami yang mengaku berasal dari Mauk Tangerang sedang bersandar, beristirahat dan menjemur ikan kecil hasil tangkapannya.

Menurutnya, pulau ini bisa tenggelam atau luasnya menyusut saat air laut pasang. Pulau Gosong Karang Bongkok merupakan pulau yang baru muncul dan bagian dari sebuah atol kecil di gugus kepulauan Seribu.

Tidak jauh dari situ, terdapat pulau Opak yang jauh lebih besar dan juga tidak berpenghuni. Pulau Opak memiliki hutan kecil dan pantai berpasir putih dengan air yang jernih di sekitarnya.

Dari 110 pulau di Kepulauan Seribu hanya 11 pulau yang dihuni. Selebihnya, merupakan pulau tidak berpenghuni atau resort yang dikelola pihak swasta. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.