Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Di Tengah Lonjakan Harga Minyak Dunia, Harga BBM Non Subsidi RI Terendah Di ASEAN
Senin, 21 Maret 2022 16:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Harga minyak dunia yang terdampak konflik Ukraina-Rusia sejak tiga pekan lalu, dilaporkan masih tinggi. Angkanya di atas 110 dolar AS per barel.
Tingginya harga minyak mentah ini, tentu saja berdampak pada harga produk atau Bahan Bakar Minyak (BBM).
Saat ini, pemerintah tetap menjaga harga BBM Pertalite yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, di angka Rp 7.650 per liter. Lantas, bagaimana dengan harga BBM non-subsidi seperti Pertamax? Berapa harga keekonomiannya, di tengah tingginya harga minyak dunia?
Baca juga : Kurangi Beban Pertamina, Harga BBM Pertamax Diusulkan Naik
Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Februari 2022, kini bertengger di angka 95,72 dolar AS per Barel. Sedangkan angka sementara ICP Maret 2022 sampai tanggal 17, mencapai 114,77 dolar AS per barel.
"ICP sementara masih tinggi, di atas 114 dolar AS per barel. Harga minyak Brent lebih tinggi lagi," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, Minggu (20/3).
Agung menambahkan, tingginya harga minyak tidak hanya berdampak pada APBN, tetapi juga harga penyediaan BBM.
Baca juga : BPS: Kepatuhan Jaga Jarak Di Luar Jawa-Bali Masih Rendah
"Untuk melindungi masyarakat, BBM bersubsidi seperti misalnya solar, minyak tanah, dan BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat seperti Pertalite harganya tetap dijaga," tegas Agung.
Sebagai informasi, batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 untuk Maret 2022 mencapai Rp. 14.526 per liter.
Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM, berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum.
Baca juga : Orang Kaya Banyak Pakai BBM Non Subsidi, Wajar Harganya Ngikutin Pasar
Harga Jual BBM RON 92 di SPBU saat ini bervariasi tergantung para Badan Usaha.
"Yang pasti, saat ini semua SPBU menjual RON92 di bawah harga batas atas tersebut, di berbagai SPBU tercatat kisaran Rp.11.000-14.400 per liter. Kecuali Pertamina, saat ini masih menjual RON92 atau Pertamax cukup rendah sebesar Rp. 9.000 per liter. Untuk harga BBM jenis umum, memang ditetapkan badan usaha. Yang penting, tidak boleh melebihi batas atas yang ditetapkan yaitu Rp. 14.526 per liter untuk Maret 2022," beber Agung.
Sebagai gambaran, kisaran harga BBM non-subsidi di beberapa negara ASEAN, antara lain Singapura Rp 30.800/liter, Thailand Rp 20.300/liter, Laos Rp 23.300/liter, Filipina Rp 18.900/liter, Vietnam Rp 19.000/liter, Kamboja Rp 16.600/liter, Myanmar Rp. 16.600/liter (globalpetrolprices, 14 Maret 2022). [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya