Dark/Light Mode

Kalah Dari Malaysia, Makanan Halal Indonesia Nangkring Di Peringkat 2 Dunia

Jumat, 1 April 2022 14:02 WIB
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham (Foto: Kemenag)
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham (Foto: Kemenag)

 Sebelumnya 
BPJPH juga mengembangkan sistem informasi halal (Sihalal) yang menggabungkan semua prosedur dan program halal, serta sudah terintegrasi dengan pasar halal, aplikasi, dan penyedia uang elektronik.

“Saya setuju dengan proyeksi Global Islamic Economy Indicator (GIEI), Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dan menjanjikan untuk investor makanan halal. Saya optimis dan yakin, investasi di sektor makanan halal akan terus meningkat. Terutama, sejak Undang-Undang Jaminan Produk Halal mulai berlaku di Indonesia,” jelas Aqil.

Meski demikian, dia menggarisbawahi pentingnya kerja sama para pihak terkait. Menurutnya, pengembangan ekosistem syariah harus dilakukan secara sinergis.

Baca juga : Kampanye Negatif Sawit Tak Jegal Investor Asing Beli Saham Perkebunan

"Kemajuan ekosistem halal adalah buah kerja bersama, yang harus dimaknai sebagai pemacu upaya, untuk semakin serius ke depannya," papar Aqil.

"Kita akan terus berikhtiar melalui program 10 juta produk bersertifikat halal untuk sektor makanan dan minuman. Kita juga terus menjalin komunikasi, publikasi, sosialisasi, dan edukasi ke semua stakeholders," imbuhnya.

Dengan kolaborasi, Aqil yakin peringkat produk halal Indonesia akan terus meningkat. Bahkan, bisa berada pada urutan pertama di tahun 2024.

Baca juga : Kementan Tekankan Pentingnyan Akses Pangan Terbuka Bagi Dunia

Apalagi, integrasi sistem informasi produk halal antara Dirjen Bea Cukai, LNSW, KNEKS dan BPJPH juga semakin baik dalam mendata aktivitas ekspor dan impor produk halal.

"Dengan begitu, ke depan volume dan nilai ekspor produk halal kita akan terdata secara tersistem. Sehingga, mendukung pencatatan produk halal dengan baik," jelasnya.

"Ini adalah bagian dari upaya penting kita semua, untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produk halal terbesar di dunia," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.