Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jika Diolah Dengan Baik, FABA Bisa Bawa Banyak Manfaat

Jumat, 8 April 2022 13:59 WIB
Pembangkit listrik. (Foto: Ist)
Pembangkit listrik. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyebutkan bahwa abu batu bara (fly ash buttom ash/FABA) masuk dalam kategori limbah non B3 terdaftar, kini limbah FABA mulai banyak dimanfaatkan oleh PLTU. Khususnya, untuk pembangunan infrastruktur.

Bahkan, Limbah FABA diklaim bisa menggantikan semen karena dinilai lebih kuat. Hal itu justru akan membuat ancaman tersendiri untuk industri semen karena nantinya produk semen akan tergantikan dengan FABA.

Hal itu disampaikan Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio dalam Webinar Ruang Energi dengan tema Pemanfaatan FABA untuk Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat, Kamis (7/4).

Baca juga : Usai PD, Koeman Bakal Balik Lagi Ke Belanda

"Tentu akan ada perlawanan dari industri semen, suka atau tidak suka itu akan mengurangi penjualan. Maka saya minta agar PLN, Indonesia Power (IP) dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) bisa menjelaskan. Intinya kita sama sama saja, yang penting masyarakat bisa terbantu dan penggunaan FABA bisa optimal," kata Agus.

Ia memaparkan, semen menjadi bahan baku utama dalam industri konstruksi karena fungsinya sebagai pengikat batu dan pasir.

"Sekarang misalnya produksi semen 10, dicampur FABA 3 maka sisa 7, tentu secara penjualan akan terganggu. Saya sudah informasikan ke Semen Indonesia, toh juga FABA harus dicampur juga dengan semen. Pada intinya itu bisa dibicarakan, kalau berbicara dengan baik demi masyarakat, demi lingkungan maka saya yakin bisa berkolaborasi untuk tujuan yang lebih efisien," tandasnya.

Baca juga : Rapat Dengan IDI Sore Ini, DPR Mau Tanya Soal Pemecatan Terawan

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan, jika diolah dengan baik dan benar, FABA akan memiliki manfaat yang sangat besar. Bukan hanya manfaat ekonomi, melainkan juga manfaat bagi lingkungan hidup.

Diingatkannya, kebutuhan batubara sepanjang 2022 hampir 125 juta ton untuk pembangkit-pembangkit milik PLN maupun IPP. Dari jumlah itu, sekitar 10 persennya akan menghasilkan FABA. "Kalau ini tidak bisa dilakukan pemanfaatan secara optimal, maka ini akan jadi permasalahan nanti," ingat Mamit.

Maka dari itu, Mamit memberi tiga catatan terkait dengan pemanfaatan FABA di masyarakat. Pertama, perlu ada road map dalam pengelolaan FABA sehingga semua pihak bisa menerima.

Baca juga : Pertamina Pastikan Suplai BBM Berjalan Baik Di Kota Banjarmasin

"Sosialisasi ke semua pihak menjadi penting agar pemanfaatan bisa lebih optimal. Bisa untuk infrastruktur, penutupan lahan tambang karena limbah FABA bisa dijadikan sebagai pupuk sehingga baik untuk vegetasi lingkungan," ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.