Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Social Bella Dorong Perempuan Berkiprah Di Industri Teknologi
Kamis, 21 April 2022 22:26 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Social Bella, perusahaan teknologi kecantikan terintergrasi online dan offline secara konsisten mendorong lebih banyak perempuan Indonesia untuk percaya diri berkiprah di industri teknologi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Juli 2021 sebanyak 33,08 persen dari 2,82 juta pekerja di jabatan manajerial merupakan perempuan. Jumlah itu meningkat 2,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya, 30,37. Meski demikian, proporsi kepemimpinan perempuan pada posisi manajerial masih tertinggal dari laki-laki yang sebesar 66,2 persen.
Co-Founder & CMO Social Bella Chrisanti Indiana mengatakan sebagai perusahaan yang berfokus pada pasar perempuan, dukungan dan peran dari semua perempuan di balik Social Bella menjadi salah satu kunci penting yang membawa keberhasilan perusahaan.
“Melalui mereka, kami mampu memahami kebutuhan dan keinginan terbesar dari perempuan dengan lebih baik. Datang dari berbagai latar belakang, usia, hingga keahlian yang berbeda satu sama lain, bersama-sama menjadikan SHEcosystem Social Bella semakin kuat dan relevan bagi perempuan Indonesia,” jelas Chrisanti, Kamis (21/4).
Hal itu juga yang memberikan kesempatan bagi Social Bella untuk menggarap potensi besar dari pasar SHEconomy di Indonesia dan Asia Tenggara.
Baca juga : Momentum Hari Kartini, BNPT Dorong Perempuan Berperan Jadi Agen Perdamaian
Di balik berbagai inovasi strategis yang dilakukan terdapat jajaran wanita yang terlibat sejak hari pertama berdirinya Social Bella. Para perempuan yang berada di balik Social Bella ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan memiliki kesempatan besar untuk berkarya di perusahaan berbasis teknologi.
Sebagai informasi saat ini Social Bella yang memiliki merek usaha beberapa di antaranya Sociolla dan Lilla ini memiliki kurang lebih 1500 karyawan. Sekitar 70 persennya merupakan perempuan, dan 55 persen posisi manajerial diisi perempuan.
“Sebagai beauty tech company yang punya komitmen besar untuk menjadi equal employer bagi perempuan, kami senang sekali ekosistem Social Bella jadi tempat bagi perempuan Indonesia untuk membuktikan diri lewat karya-karyanya,” tegas perempuan yang menjadi salah satu Advocate di G20 Empower tersebut.
Meski begitu di tengah semakin meningkatnya jumlah pemimpin perempuan di berbagai sektor industri, tidak dapat dipungkiri kadang masih ada stereotip kuno yang memandang sebelah mata kepemimpinan seorang perempuan.
General Manager Lilla (unit bisnis Social Bella berupa ekosistem terlengkap bagi ibu dan anak) Nurul Sulisto merasakan bahwa stereotip ini secara perlahan semakin memudar.
Baca juga : Puting Beliung, Puluhan Rumah Di Cirebon Rusak
“Bagi saya, kunci dalam mematahkan stereotip tersebut adalah dimulai dari lingkungan positif dari orang terdekat terutama keluarga dan pasangan, yang menerima dan merayakan kesuksesan kita sebagai perempuan,” tegas ibu dua anak ini.
Menurutnya, perempuan memiliki kemampuan adaptasi dan multitasking yang luar biasa yang karena peran yang ia jalankan setiap harinya. Ada peran besar support system dalam keberhasilan perempuan.
“Dengan kepercayaan, dukungan dan kehadiran pasangan dan keluarga, saya pribadi sebagai seorang ibu pekerja dengan dua anak tidak pernah merasa terbatasi oleh stereotip tersebut. Alih-alih dihalangi, saya justru didorong untuk merealisasikan aspirasi saya di dunia karier,” tambahnya.
Perihal support system ini juga diamini oleh Vice President Data Management & Business Intelligence Sociolla Amanda Melissa yang menganggapnya sebagai hal yang sangat krusial.
“Faktor lain yang tak kalah penting adalah kehadiran role model. Saya melihat sektor teknologi membutuhkan banyak role model perempuan untuk dapat mendorong dan menginspirasi perempuan lainnya untuk terjun dan mendalami teknologi,” kata ibu dari seorang balita ini.
Baca juga : 3 Petinggi Perusahaan Migor Ditangkap, Menperin Minta Industri Tetap Tenang
Dengan semakin banyak pemimpin perempuan yang mampu menunjukkan kompetensi dan kapabilitasnya, maka dengan sendirinya bidang ini akan menarik lebih banyak perempuan untuk bergabung dan menyalurkan passion mereka dengan percaya diri.
“Di Sociolla sendiri, bahkan team saya di divisi data dan insight diisi oleh mayoritas perempuan,” ungkap Amanda.
Budaya perusahaan di Social Bella tidak mengkotak-kotakan individu ke dalam bias gender tetapi kepada kemampuan dan passion yang dimiliki untuk menciptakan dampak yang lebih besar.
Pasalnya, gender bukan lagi penghalang bagi perempuan untuk dapat berkarya dan unggul di bidang ini. Social Bella meyakini setiap orang memiliki kesempatan sama untuk berkarier dan menjalani passion di bidang teknologi.
“Karena bagi kami, setiap karyawan adalah aset penting yang akan membantu perusahaan tumbuh dan semakin berkembang untuk mencapai tujuan yang lebih besar yang secara langsung turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi,” tutup Chrisanti. [MER]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya