Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BNPT Dan UN Women Dorong Peran Perempuan Berantas Ekstrimisme

Kamis, 7 April 2022 11:24 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama UN Women merilis laporan Analisis Gender tentang Ekstremisme Kekerasan dan Dampak Covid-19 terhadap Perdamaian dan Keamanan di ASEAN: Temuan Utama dan Rekomendasi.

Laporan tersebut didasarkan pada survei dengan para ahli dan wawancara yang dilakukan antara bulan Juli hingga November 2021.

Studi ini menemukan bahwa kelompok-kelompok ekstremis telah mengeksploitasi pembatasan sosial dan imbauan tinggal di rumah selama pandemi untuk membuat lebih banyak orang di kawasan ASEAN terpapar narasi-narasi kekerasan di media sosial dan platform online lainnya.

Baca juga : Kemendagri Minta Pemda Percepatan Pengelolaan Katalog Elektronik

Termasuk di dalamnya, pandangan misoginis yang meningkatkan risiko perempuan mengalami kekerasan seksual dan kekerasan berbasis gender.

Dalam sambutannya, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyampaikan, laporan ini menyajikan pembahasan tentang keterkaitan antara perempuan dan ekstremisme kekerasan di kawasan, yang juga berhubungan erat dengan dampak Pandemi Covid-19.

Kepala BNPT juga menyampaikan tentang beberapa rekomendasi dari laporan tersebut. Di antaranya langkah-langkah yang perlu diambil oleh pemerintah, seperti pengembangan kebijakan yang berbasis analisa gender tentang penyebab radikalisasi.

Baca juga : Kendaraan Pemerintah Dan BUMN, Tolong Jangan Pakai BBM Bersubsidi

Dalam berbagai kasus ekstremisme kekerasan saat ini, perempuan tidak hanya muncul sebagai korban namun juga sebagai simpatisan, perekrut, dan pelaku.

Karena itu, pemerintah perlu melibatkan perempuan, termasuk organisasi-organisasi perempuan untuk bersama menghadapi ancaman ekstremisme kekerasan, serta pemerintah bersama dengan organisasi-organisasi masyarakat perlu mengembangkan upaya kontra-narasi dengan mempromosikan kesetaraan gender.

"Pengarusutamaan gender adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan kebijakan pemerintah memenuhi dan menjawab secara khusus kebutuhan khusus perempuan, untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan menciptakan masyarakat yang damai di mana perempuan dapat tumbuh dan hidup tanpa rasa takut," ujar Boy Rafli, seperti keterangan yang diterima RM.id, Kamis (7/4).

Baca juga : G20 Empower Berikan Solusi Tantangan Perempuan Bangun Ekonomi

Ia berharap, negara-negara di kawasan ASEAN dapat mengimplementasikan rekomendasi dan menerima manfaat dari laporan tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.