Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekonomi Tumbuh 5 Persen

Wanginya Untuk Airlangga, Sri Mulyani, Atau Siapa Ya...

Selasa, 10 Mei 2022 07:28 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Dok. Setkab)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Dok. Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Serangan Corona varian Omicron di awal tahun ini, ternyata tak terlalu berdampak pada ekonomi nasional. Terbukti, dalam kuartal I-2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,1 persen. Atas keberhasilan ini, lantas siapakah yang bakal dapat wanginya? Apakah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, atau tokoh lain....

Kabar tumbuhnya ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), kemarin. Dalam laporannya, BPS menyebut, ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Pertumbuhan di atas 5 persen ini meneruskan pertumbuhan pada kuartal IV-2021 yang sebesar 5,02 persen.

Angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 ini sesuai prediksi yang disampaikan Menkeu Sri Mulyani. Sebelumnya, Menkeu memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tiga bulan pertama tahun ini ada di kisaran 4,5 persen yoy hingga 5,2 persen yoy.

Baca juga : Ekonomi Kuartal I-2022 Tumbuh 5,01 Persen, Lebih Tinggi Dari Prediksi Pengamat

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, tumbuhnya ekonomi Indonesia selaras dengan mulai pulihnya mobilitas masyarakat. Aktivitas masyarakat yang sudah mulai pulih kemudian berpengaruh positif pada kegiatan produksi, konsumsi, dan investasi.

Selain karena pulihnya aktivitas masyarakat, tingginya pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun lalu atau low base effect. "Kita tahu pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2021 itu terkontraksi 0,70 persen," kata Margo dalam konferensi pers secara virtual, kemarin.

Margo menyebut, ekonomi Indonesia kini mulai mengarah ke level sebelum pandemi. Terlihat dari besaran produk domestik bruto (PDB) per kapita atas dasar harga konstan. Adapun PDB per kapita atas dasar harga konstan pada triwulan I-2022 tercatat meningkat menjadi Rp 10,2 juta. Padahal sebelum pandemi, tepatnya pada triwulan I-2019, sudah mencapai Rp 9,9 juta.

Baca juga : Ekonomi RI Diramal Tumbuh 4,8 Persen Di Kuartal I-2022

Sementara itu, Airlangga Hartarto menyambut baik laporan yang disampaikan BPS. Menurutnya, perekonomian Indonesia melewati sejumlah negara di kawasan Asia, seperti China 4,8 persen, Singapura 3,4 persen, dan Korea Selatan 3,7 persen. Namun, masih kalah dari Vietnam yang mencapai 5,3 persen. Padahal, negara seperti Amerika Serikat dan Jerman, masing-masing hanya memperoleh 4,29 persen dan 4 persen.

Ketua Umum Partai Golkar ini memprediksi, pertumbuhan ekonomi global tahun ini hanya di kisaran 3,6-4,5 persen. Sementara, lembaga seperti Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), World Bank, dan International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 5-5,4 persen. "Jadi pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata di atas pertumbuhan ekonomi global," klaimnya.

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ikut girang dengan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. Dia menilai, Lebaran telah memulihkan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat, sehingga berdampak positif bagi pemulihan ekonomi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.