Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mudik Lebaran Dorong Aktivitas Masyarakat

Prospek Ekonomi Indonesia Cerah

Rabu, 11 Mei 2022 06:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto : Dok. Kementerian Perekonomian).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto : Dok. Kementerian Perekonomian).

 Sebelumnya 
Eks Menteri Perindustrian ini mengatakan, berbagai program PEN termasuk upaya front loading yang digulirkan Pemerintah berhasil mengakselerasi performa ekonomi di triwulan I-2022. Baik dari sisi lapangan usaha maupun sisi pengeluaran.

Berkaca dari capaian triwulan I, Airlangga mengatakan, prospek ekonomi pada triwulan II-2022 diperkirakan semakin solid. Terutama karena mudik Lebaran tahun ini kembali diperbolehkan.

Ditambah lagi, berbagai leading indikator juga menunjukkan prospek cerah pemulihan ekonomi. Antara lain tercermin dari peningkatan Indeks Penjualan Riil dan Purchasing Managers Index (PMI) Sektor Manufaktur.

Baca juga : Mampu Tingkatkan Sektor Pertanian, Pupuk Indonesia Diapresiasi Mentan

Indikator eksternal Indonesia juga menunjukkan kondisi yang relatif baik dan terkendali. Ini tercermin dari surplus transaksi berjalan, dan nilai tukar rupiah serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira meminta Pemerintah tidak terlena dengan capaian di triwulan I-2022.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi hingga di atas 5 persen di triwulan I dipicu kenaikan harga komoditas yang cukup tinggi.

Baca juga : IJACEA Dorong Pembangunan Ekosistem Seni Indonesia-Jepang

“Permintaan batu bara dan CPO (Crude Palm Oil/minyak sawit mentah) yang naik di pasar internasional, jadi keuntungan kita,” kata Bhima di Jakarta, kemarin.

Selain itu, kinerja ekspor dan investasi yang berkaitan dengan sektor pertambangan serta perkebunan, juga sangat mendorong pemulihan ekonomi.

Namun, Bhima mengingatkan, Pemerintah jangan terlena. Tantangan ke depan jauh lebih kompleks dan berisiko menghambat pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga : Tumbuh 5 Persen, BI: Ekonomi Indonesia Terus Membaik

Dia menyebut, kenaikan harga komoditas memang memberikan surplus neraca dagang di awal tahun 2022, namun jika tidak diantisipasi, maka harga komoditas yang naik akan berimbas ke inflasi pangan maupun energi.

Pasalnya, kenaikan suku bunga secara global akan mendorong perbankan menyesuaikan bunga pinjaman.

Cost of fund yang naik akan menekan modal kerja pengusaha maupun pinjaman konsumsi. Karenanya, kualitas pertumbuhan ekonomi harus dioptimalkan dengan menaikkan serapan tenaga kerja,” tutur Bhima. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.