Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Upaya Pemerintah mendongkrak pertumbuhan ekonomi dengan memperbolehkan mudik Lebaran tahun ini membuahkan hasil. Konsumsi rumah tangga cukup tinggi, semua sektor tumbuh positif.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, kegiatan mudik Lebaran bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2022.
“Proyeksi ini juga didorong cairnya Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pekerja swasta yang wajib dibayar penuh. Sehingga kontribusi Lebaran terhadap konsumsi rumah tangga cukup tinggi,” ujar Bhima dalam keterangannya, kemarin.
Baca juga : Arus Balik Lebaran, Polres Metro Bekasi Tambah Personel Di Titik Rawan Kemacetan
Menurutnya, kegiatan mudik dan liburan selama Lebaran jadi momen vital untuk menggerakkan roda perekonomian.
Khususnya pengeluaran dari kelas menengah atas yang selama pandemi Covid-19 menahan uang di bank.
Bhima menjelaskan, mudik Lebaran telah mendorong semua sektor tumbuh positif. Mulai dari jasa transportasi, pakaian jadi, makanan minuman, perhotelan hingga jasa telekomunikasi.
Baca juga : Lebaran Besok, China Lakukan Buka Tutup Lokasi Shalat Id
Sektor pariwisata diperkirakan tumbuh jauh lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya. Okupansi hotel di kisaran 80 persen. Tempat rekreasi dan fasilitas pendukung wisata akan terdorong dengan momen mudik.
Kendati secara umum kegiatan mudik Lebaran di kuartal II tahun ini memberikan sumbangan besar terhadap pertumbuhan ekonomi, Bhima masih ragu pertumbuhan ekonomi nasional di keseluruhan tahun 2022 ini bisa menyentuh level 5 persen.
“Untuk mencapai pertumbuhan 5 persen tidak bisa hanya andalkan mudik Lebaran. Di kuartal III tahun ini tantangan akan jauh lebih berat. Mulai dari inflasi, naiknya suku bunga pinjaman, stabilitas nilai tukar, hingga tekanan daya beli masyarakat,” jelasnya.
Baca juga : Zakat Fitrah Ajarkan Berbagi Dan Tumbuhkan Empati
Selain itu, kecenderungan setelah Lebaran, THR mulai menipis. Bahkan habis untuk kebutuhan pokok. Sementara indikator kesempatan kerja masih belum menunjukkan titik optimisme.
“Kondisi ini bisa jadi penghambat pertumbuhan ekonomi di dua kuartal akhir tahun ini,” tandasnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan, momen Lebaran kali ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya, saat pandemi Covid-19 masih mengganas dan memukul semua sektor di dalam negeri.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya