Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Permudah Wirausaha Binaan Raih Dana Bergulir

LPDB Sarankan ICSB Bentuk Induk Koperasi

Selasa, 2 Juli 2019 18:44 WIB
Direktur Utama LPDB Braman Setyo saat jadi pembicara di Hari UMKM Internasional 2019 di Palembang, Selasa (2/7). (Foto: Istimewa).
Direktur Utama LPDB Braman Setyo saat jadi pembicara di Hari UMKM Internasional 2019 di Palembang, Selasa (2/7). (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil serta Menengah (KUMKM) sudah menggelontorkan dana bergulir sebesar Rp 211 miliar, untuk perkuatan permodalan koperasi dan UMKM di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

"Penyaluran dana bergulir di Sumsel terbilang cukup intensif. Itu jumlah yang tidak sedikit, dimana Sumsel menduduki posisi ke delapan dari 34 provinsi di Indonesia," kata Direktur Utama LPDB Braman Setyo, saat menjadi pembicara pada peringatan Hari KUMKM Internasional 2019, yang diselenggarakan International Council for Small Business (ICSB) Indonesia wilayah Sumatera Selatan, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (2/7).

Di depan ratusan UMKM binaan ICSB Sumsel, Braman mengajak para pelaku UMKM untuk mengakses dana bergulir sebagai solusi perkuatan permodalan usahanya.

"Kita berbeda dengan lembaga keuangan lainnya, termasuk perbankan. Beberapa keunggulan LPDB KUMKM adalah bunga yang sangat murah. Yakni, 4,5 persen pertahun menurun untuk sektor usaha mikro dan kecil, 5 persen untuk sektor riil, dan 7 persen untuk koperasi. Tidak ada bunga yang bisa di bawah kita," ucap Braman.

Baca juga : Galih, Rey Dan Pablo Lecehkan Wanita Indonesia

Keunggulan lainnya, lanjut Braman, selain sebagai akses permodalan, LPDB KUMKM juga menerapkan pola pendampingan dan penjaminan bagi debitornya.

"Salah satu kendala UMKM mengakses kredit itu biasanya terkait agunan. Di LPDB, mereka cukup menyiapkan agunan sebesar 30 persen saja, karena selebihnya dicover perusahaan penjaminan seperti Jamkrindo dan Jamkrida," ujar Braman.

Ia mengakui, komunitas-komunitas usaha yang menjadi binaan ICSB merupakan pasar potensial yang bisa dikembangkan. Terlebih lagi, komunitas tersebut didominasi kaum perempuan.

"Oleh karena itu, saya mendorong agar mereka, khususnya kaum perempuan, membentuk satu wadah yaitu Koperasi Wanita atau Kopwan", kata Braman.

Baca juga : Petugas Kesehatan Haji Dibekali Kemampuan Hipnoterapi

Dengan membentuk Kopwan, Braman meyakini bahwa penyaluran dana bergulir di Sumsel bakal semakin deras lagi. "Banyak bukti sukses di daerah lain, Kopwan sukses dalam menyerap dana bergulir untuk kebutuhan modal anggotanya.

Bahkan, ada satu Kopwan yang bakal dijadikan sebagai Role Model karena menerapkan sistem tanggung renteng", imbuh Braman lagi.

Kelebihan lainnya, imbuh  Braman, bila mereka bernaung dalam satu wadah koperasi, maka akan mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM di wilayahnya masing-masing. Akan lebih mudah lagi bila ICSB membentuk induk koperasi yang menaungi Kopwan-Kopwan tersebut," seru Braman.

Ia melanjutkan, untuk mendapatkan dana bergulir dari LPDB KUMKM, para pelaku koperasi dan UMKM tidak perlu datang jauh-jauh ke Jakarta.

Baca juga : Menpan RB Syafruddin Ingatkan ASN Kudu Netral

"Cukup menghubungi Dinas Koperasi dan UKM unuk memverifikasi kelayakan usahanya. Kita sudah ada koordinasi terkait hal itu," kata Braman
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.