Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ada Saham SingTel

Investasi Telkomsel di GoTo Dipastikan Dengan Seleksi Ketat

Kamis, 19 Mei 2022 10:09 WIB
Logo GoTo. (Foto: Istimewa)
Logo GoTo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat industri bank dan investasi, Eko B. Supriyanto menilai, langkah Telkomsel berinvestasi di Gojek-Tokopedia (GoTo) untuk mendukung perusahaan membangun ekosistem digital. Sebagai perusahaan terbuka yang sebagian sahamnya dipegang Singtel, Pertimbangan membeli saham pun sudah pasti melalui pertimbangan yang matang.

"Berinvestasi di GoTo merupakan angkah strategis perusahaan seluler membangun ekosistem digital," kata Eko dalam keterangan tertulis, Kamis (19/5).

Eko menjelaskan, GoTo merupakan salah satu decacorn terbesar asal Indonesia yang menggeluti ekonomi digital. Menurutnya, langkah Telkomsel berinvestasi di GoTo seharusnya tidak dilihat sebagai investasi portofolio dan berjangka pendek.

Seharusnya investasi yang dilakukan Telkomsel di GoTo dapat dilihat layaknya suatu entitas bisnis yang menanamkan uangnya di perusahaan yang memiliki prospek sangat cerah.

Baca juga : Arus Balik Lebaran, Polres Metro Bekasi Tambah Personel Di Titik Rawan Kemacetan

"Investasi Telkomsel di  GoTo dianalogikan sebagai membeli masa depan. Ketika ekonomi digital Indonesia tumbuh pesat, maka perusahaan digital seperti GoTo bisa memperoleh manfaatnya," ungkapnya.

Menurut catatan Infobank Institute, ada tiga hal penting. Satu, industri start up di Indonesia butuh dukungan banyak pihak sehingga bisa meraih peluang di masa yang akan datang. Perusahaan teknologi akan menjadi tulang punggung perkembangan industri digital ke depan.

Kedua, saat ini Indonesia sudah menjadi pemain utama. Khususnya di Asia Tenggara, dalam pertumbuhan ekonomi digital. Sejumlah decacorn asal Indonesia menjadi pemain utama, sebut saja GoTo, Blibli, Traveloka, dan Tiket.com.

Tiga, menurut data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh delapan kali lipat, dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun pada 2030. Juga, sektor e-commerce, yang akan berperan penting dalam ekonomi digital di masa datang (2030). Lebih membanggakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh menjadi Rp 24.000 triliun di tahun yang sama.

Baca juga : Jelang Mudik, Telkomsel Siaga Jabotabek Jabar Siap Berikan Layanan Terbaik

Eko mengakui, saat ini perkembangan digital di dunia mengalami koreksi. Saham-saham Nasdaq (year-to-date), seperti Grab Holding, Uber, Amazon, Tesla, Apple, dan Microsoft, mengalami penurunan. Juga, saham Alibaba, Sea Limited, termasuk Twiter di pasar saham NYSE.

Bahkan, Kakao Bank di Korea (KRX) juga turun sahamnya. Ini gejala saham dunia. Pengaruh bursa global ini tentu saja akan berdampak langsung ke perusahaan digital di Indonesia.

"Naik turunnya saham merupakan hal yang lazim di pasar saham. Bahkan, pengalaman Amazon baru membukukan laba setelah enam tahun dan menjadi listed company," terang Eko.

Menjadi salah satu perusahaan yang terkena dampak dari tingginya inflasi di Amerika, saham GoTo mengalami koreksi, sehingga Telkomsel sebagai salah satu perusahaan pemegang saham GoTo terkena dampaknya.

Baca juga : Gandeng Telkomsel, Ancol Digitalisasi Tempat Wisata

Berdasarkan PSAK 71, investasi yang dilakukan Telkomsel di GoTo akan dicatatkan sebagai unrealized loss (kerugian yang belum direalisasikan). Nilai unrealized loss, seperti dicatat dalam laporan keuangan Maret 2022 lalu, nilainya sebesar Rp 881 miliar.

"Masih banyak masyarakat belum memahami catatan unrealized loss di laporan keuangan. Dan ini yang saat ini banyak diributkan. Bahkan banyak pihak yang mengkaitkan dengan teori konspirasi, sehingga banyak masyarakat yang mencampuradukkan data dengan asumsi dan kecurigaan, menggunakan analisis konspirasi politik," ungkap Eko.

Karena Telko adalah pemegang saham pengendali Telkomsel, maka setiap hasil investasi yang dilakukan oleh Telkomsel, baik itu untung atau rugi, akan dicantumkan di laporan keuangan Telkom. "Investasi yang dilakukan Telkomsel di GoTo juga tidak sembarangan. Karena ada SingTel sebagai pemegang saham Telkomsel yang akan melakukan penilaian yang ketat setiap pengeluaran uang atau investasi yang dilakukan Telkomsel," tutupnya. (MRA)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.