Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tembus Rp 6.056 T, Utang Luar Negeri Triwulan I Turun Tipis

Kamis, 19 Mei 2022 12:12 WIB
Bank Indonesia. (Foto: ist)
Bank Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I-2022 menurun.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono menerangkan, posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan I-2022 tercatat sebesar 411,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.056 triliun.

Baca juga : Lestari: Segera Bikin Aturan Turunan UU TPKS!

"Jumlah tersebut turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar 415,7 miliar dolar AS (Rp 6.116 triliun). Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta," terang Erwin dalam keterangan resmi BI, Kamis (19/5). 

Secara tahunan, posisi ULN triwulan I-2022 mengalami kontraksi sebesar 1,1 persen (year-on-year/yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 0,3 persen (yoy). Penurunan ULN Indonesia ini juga didukung tren penurunan ULN Pemerintah dan swasta yang pada triwulan I-2022 masih berlanjut. 

Baca juga : Utang Luar Negeri RI Februari Tembus Rp 5.824 T

Erwin menerangkan, posisi ULN pemerintah pada triwulan I-2022 sebesar 196,2 miliar dolar AS, menurun dari posisi triwulan sebelumnya sebesar 200,2 miliar dolar AS. Secara tahunan, pertumbuhan ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 3,4 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 3,0 persen (yoy). 

Sementara untuk ULN swasta pada triwulan I-2022 tercatat sebesar 206,4 miliar dolar AS, turun dari 206,5 miliar dolar AS pada triwulan IV-2021. "Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,8 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,6 persen (yoy)," tegas Erwin. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.