Dark/Light Mode

Pentingnya Kerja Sama Jaga Stabilitas Dunia

Airlangga Ajak Anggota G20 Datang Ke Indonesia

Rabu, 25 Mei 2022 06:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) membuka Paviliun Indonesia yang diselenggarakan bersamaan dengan rangkaian kegiatan World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss, Senin (23/5). Turut hadir dalam pembukaan tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia (kanan), Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Swiss Muliaman Hadad (kiri), Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid (kedua dari kiri) dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) membuka Paviliun Indonesia yang diselenggarakan bersamaan dengan rangkaian kegiatan World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss, Senin (23/5). Turut hadir dalam pembukaan tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia (kanan), Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Swiss Muliaman Hadad (kiri), Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid (kedua dari kiri) dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadir dan menyampaikan sambutan di Paviliun Indonesia pada perhelatan World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022. Kegiatan tersebut masuk dalam agenda kunjungan kerja Airlangga ke Davos, Swiss, pada Senin (23/5) waktu setempat.

Dalam sambutannya, Air­langga merefleksikan pengalaman dunia dalam menghadapi pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.

“Dua tahun terakhir semua negara berada dalam keadaan sulit akibat pandemi. Kabar baiknya, Indonesia menunjuk­kan ketahanannya dan memulai proses recovery, sehingga per­ekonomian pada triwulan I tahun ini mencatat pertumbuhan 5,1 persen (year on year/yoy),” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Baca juga : MPR Dukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, mantan Menteri Perindustrian itu juga berbicara soal isu global. Terutama permasalahan geopoli­tik yang memberikan tantangan tersendiri bagi Presidensi G20 Indonesia.

Airlangga menekankan agar dunia tidak menutup mata pada permasalahan global lainnya yang terjadi secara simultan dengan perang Rusia-Ukraina. Seperti agenda perubahan iklim dan vaksinasi yang belum merata di seluruh dunia.

“Karena itu, petingnya peran dan kerja sama semua anggota G20 dalam menjaga stabilitas dunia,” ujarnya.

Baca juga : Di WEF Davos, Airlangga Sampaikan Momen Emas Berinvestasi Di Indonesia

Menurut Airlangga, selama kri­sis keuangan global 2008, momen G20 ini bisa mencegah ekonomi dunia jatuh lebih dalam.

Pasalnya, negara-negara yang membentuk G20 terdiri dari dua pertiga populasi dunia, 85 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, 75 persen dari perdagangan dunia, dan 80 persen dari investasi global.

“Keputusan yang dicapai di G20 akan memperbaiki banyak hal di dunia ini,” jelas Airlangga.

Baca juga : Menkominfo: Semangat Harkitnas Relevan Untuk Presidensi G20 Indonesia

Airlangga berharap semua anggota G20 dapat hadir, kalau bisa secara fisik, pada rangkaian pertemuan G20 di Indonesia.

“Sehingga pertemuan ini dapat menghasilkan konsensus global demi recovery dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sesuai dengan slogan Presidensi G20 IndonesiaRecover Together, Recover Stronger’,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.