Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kita patut bersyukur, karena di tengah gempuran pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 tumpuh positif. Namun, ada juga kabar menyedihkan yang menyeruak di tengah kabar gembira itu: di mana-mana terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Waduh, kok bisa gini ya...
Adalah Zenius, LinkAja dan JD.ID yang melakukan PHK karyawannya. Sebelumnya, ada juga Sicepat yang sudah lebih dulu mengurangi jumlah karyawannya. Alasannya macam-macam. Mulai dari Covid-19 sampai turunnya pelanggan.
Zenius misalnya. Startup yang bergerak di bidang edu-tech ini mem-PHK 200 karyawan. Manajemen Zenius mengatakan, PHK ini dilakukan lantaran perusahaan sedang mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Baca juga : Wanginya Untuk Airlangga, Sri Mulyani, Atau Siapa Ya...
"Untuk beradaptasi dengan dinamisnya kondisi makro ekonomi yang mempengaruhi industri, Zenius perlu melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan," tulis manajemen.
Zenius memastikan, karyawan yang diberhentikan, akan mendapatkan pesangon sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Sementara, alasan LinkAja melakukan PHK karyawannya untuk reorganisasi sumber daya manusia (SDM). Penyesuaian jumlah karyawan dilakukan untuk memastikan perusahaan bertumbuh secara optimal dengan SDM yang efisien.
Baca juga : Ekonomi Kuartal I-2022 Tumbuh 5,01 Persen, Lebih Tinggi Dari Prediksi Pengamat
"Penyesuaian organisasi SDM ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi SDM tersebut pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan ini," ujar Head of Corporate Secretary Group LinkAja, Reka Sadewo.
JD.ID punya alasan lain PHK pekerjanya. Director General Management JD.ID, Jenie Simon mengatakan, perusahaannya melakukan upaya improvisasi dengan melakukan peninjauan, penyesuaian, hingga inovasi strategi bisnis dan usaha. Dia juga memastikan JD.ID patuh pada regulasi ketenagakerjaan sesuai peraturan pemerintah.
Banyaknya PHK ini menodai tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diumumkan pemerintah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Pertumbuhan ini diklaim melampaui sejumlah negara seperti China, Amerika Serikat, dan sejumlah negara ASEAN.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya