Dark/Light Mode

WEF 2022 Bahas Ekonomi Digital

John Riady: Dominasi ASEAN Semakin Besar, Indonesia Harus Siap

Minggu, 29 Mei 2022 20:11 WIB
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 yang dihelat di Davos, Swiss, kembali membahas pentingnya teknologi digital bagi pembangunan perekonomian global dan regional.

Secara khusus, salah satu mata acara pertemuan tahunan WEF itu, juga mengulas perkembangan digitalisasi di kawasan ASEAN.

Dalam kesempatan WEFAM 2022 di Davos, Swiss, dihelat acara bertajuk “A Digital ASEAN for ALL”.

Dalam acara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama menteri lainnya dari ASEAN, bertemu dengan para mitra strategis. Membahas proyeksi serta pembangunan infrastruktur digital di kawasan.

Sedangkan Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady bertindak sebagai moderator acara tersebut.

Baca juga : Pakar Ekonomi Pertanian Unnes Sebut Alsintan Bantu Petani Indonesia Naik Kelas

Pembahasan yang mempertemukan para pebisnis, figur publik, dan pejabat pemerintahan itu menyimpulkan, Covid-19 justru membantu negara-negara ASEAN mengakselerasi teknologi digital.

Terjadi peningkatan pengguna internet lebih dari 10 persen, dalam setahun belakangan.

Ini dianggap sebagai kekuatan penting yang bakal menopang kehidupan masyarakat ke depan, terutama di bidang ekonomi.

Salah satu yang disorot adalah potensi perkembangan pasar internet, yang akan terus tumbuh secara signifikan di ASEAN.

“Dalam dekade ini, ekonomi berbasis digital atau tinternet akan berkontribusi hampir 1 triliun dolar AS terhadap PDB ASEAN,” ungkap Menko Airlangga.

Baca juga : Ketua Umum Kadin: Indonesia Harus Jeli Baca Peluang

Selain itu, pembahasan juga berfokus pada kontribusi konkret arus digitalisasi terhadap kehidupan masyarakat ASEAN. Terdapat persoalan terkait kesenjangan keterampilan, dan literasi digital yang harus diselesaikan pemerintah.

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady menegaskan, teknologi digital telah memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi saat ini dan nanti.

Indonesia yang merupakan negara terbesar di ASEAN, harus bisa melihat perkembangan digitalisasi di tingkat regional tersebut.

John menilai, saat ini ASEAN memegang kendali pertumbuhan PDB ketiga di dunia, setelah China dan India.

Bahkan, dari banyak prediksi, kawasan Asia Tenggara ini berpotensi menembus sebagai perekonomian keempat terbesar dunia, pada 2030.

Baca juga : Transformasi Ekonomi Digital, Gen Z Jadi Generasi Paling Melek Teknologi

Pertumbuhan PDB yang signifikan di kawasan ASEAN, akan berkesinambungan.

“Selama dekade berikutnya, setiap 1 dari 6 rumah tangga yang memasuki kelas konsumsi dunia akan berasal dari ASEAN. Sebab, kawasan ini memiliki potensi pasar yang sangat besar, dan sumber daya cukup," ujar John.

Tahun 2030, populasi usia kerja ASEAN diproyeksi meningkat 40 juta jiwa, di saat populasi China diramal berkurang 30 juta.

"Perbedaan ini akan terus mendalam selama 30 tahun ke depan,” kata John.

Seluruh perkembangan yang terjadi di kawasan ini, melibatkan kemajuan digitalisasi perekonomian.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.