Dark/Light Mode

Lampaui Singapura

Ekonomi Digital Indonesia Diramal Terkuat Di ASEAN

Selasa, 8 Februari 2022 08:10 WIB
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma`ruf Amin pada acara Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional 2022, yang diselenggarakan secara virtual, Senin (07/02/22). (Foto: humas wapresri).
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma`ruf Amin pada acara Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional 2022, yang diselenggarakan secara virtual, Senin (07/02/22). (Foto: humas wapresri).

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin ingin perekonomian digital menjangkau seluruh lapisan pelaku usaha. Dari yang usahanya besar, hingga Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM).

Menurut Ma’ruf, digitalisasi sangat penting karena memberi­kan dampak luas kepada seluruh aspek kehidupan masyarakat.

“Indonesia harus berdikari secara digital. Karenanya, roda ekonomi digital harus mampu menjangkau pelaku usaha,” kata Ma’ruf di acara Konvensi Nasional Media Massa, dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 melalui konferensi video dari Jakarta, kemarin.

Ma’ruf mengatakan, ke­mandirian digital harus menjadi suatu gerakan dan kesadaran bersama oleh seluruh elemen bangsa. Sehingga, setiap peran aktif masyarakat semakin mem­perkuat upaya membangun kedaulatan di tengah berbagai tantangan digitalisasi.

Baca juga : Perjanjian FIR Dengan Singapura Tegaskan Kedaulatan Indonesia

Terkait perkembangan digital di sektor ekonomi, menurut Ma’ruf, ekonomi digital Indo­nesia diprediksi menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2025 dengan nilai mencapai Rp 1.700 triliun.

“Ada sekitar 21 juta konsumen digital baru selama pandemi ini, sejak awal 2020 hingga pertengahan 2021,” ujarnya.

Akumulasi nilai pembelian pengguna internet di Indonesia juga diprediksi mengalami ke­naikan 49 persen, dari 47 miliar dolar AS menjadi 70 miliar dolar AS di akhir tahun 2021.

“Seiring peningkatan transaksi digital, aliran modal global pun diproyeksikan akan terus masuk.Dan Indonesia menjadi tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura,” ungkap Ma’ruf.

Baca juga : Ganjar Jempolin Persiapan Imlek Di Kelenteng Tertua Indonesia, Tien Kok Sie

Oleh karena itu, Ma’ruf men­dorong seluruh pemangku ke­pentingan di sektor ekonomi untuk berupaya menjadikan Indonesia memiliki posisi tawar yang kuat dalam perkembangan ekonomi digital nasional.

Dia menegaskan, Pemerintah juga terus melindungi iklim usaha yang kondusif dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat. Caranya, dengan mengembangkan sisi positif digitalisasi dan membuka ruang bagi anak bangsa untuk mencip­takan inovasi digital.

“Kami ingin mengembangkan aspek positif digitalisasi. Misalnya, pemberdayaan ekonomi, kemajuan ekonomi kreatif dan UMKM, serta memberi ruang bagi inovasi digital karya anak bangsa,” jelas Ma’ruf.

Menurutnya, digitalisasi juga tidak menutup kemungkinan untuk peningkatan bidang pe­layanan publik, sebagai wujud nyata Pemerintah menghadir­kan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Baca juga : Kasus Covid Di Indonesia Paling Terkendali Di Asia

“Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja sama dalam mewujudkan masyarakat yang berdikari se­cara digital di berbagai bidang untuk kemandirian bangsa,” pesan Ma’ruf.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, potensi ekonomi digital Indonesia jauh lebih besar dibandingkan negara-negara lain di ASEAN. Oleh sebab itu, pasar digital yang besar ini jangan sampai diambil negara lain.

“Ini bagian yang muda-muda untuk mengerjakannya. Harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” kata Jokowi. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.