Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekonom Indef: Pertanian Tumbuh 1,84 Persen, Jadi Bantalan Resesi Selama Pandemi

Kamis, 9 Juni 2022 11:00 WIB
Ilustrasi lahan pertanian/Ist
Ilustrasi lahan pertanian/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonom senior IndefBustanul Arifin, mengapresiasi kebijakan dan program yang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) selama tiga tahun terakhir. Menurutnya, sektor pertanian tumbuh 1,84 persen dan menjadi bantalan resesi selama pandemi Covid-19.

"Kalau tidak ada pertanian mungkin krisis benaran. Jadi apresiasi kepada Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) karena pertanian menjadi bantalan ekonomi nasional," ujar Bustanul, Rabu (8/6).

Bustanul mengatakan, perekonomian Indonesia sejauh ini terus mengalami perbaikan yang sangat positif. Tahun 2021 Indonesia tumbuh 3,69 persen. Ketersediaan beras pada produktivitas 2021 juga mulai meningkat.

Baca juga : Tembus 0,40 Persen, BI: Inflasi Mei Terkendali

Meski demikian, Bustanul berharap pemerintah terus meningkatkan skala kerjanya, terutama dalam menghadapi geopolitik global yang saat ini terfokus pada konflik Rusia-Ukraina. Perang senjata kedua negera itu telah berdampak pada kenaikan harga-haraha di dunia.

“Rekomendasi saya untuk pangan nasional adalah, dalam menghadapi geopolitik dan geostrategi global yang telah menaikkan harga pangan secara spesifik di Indonesia, harus diantisipasi agar kondisinya lebih baik lagi," katanya.

Selain itu, Bustanul berharap agar pemerintah terus melakukan pendampingan kepada para petani di semua desa dan sentra. Kemudian meningkatkan skala teknologi dengan menurunkan mekanisasi.

Baca juga : KAI: Perubahan Operasi KRL Untuk Tingkatkan Keselamatan Dan Pelayanan

"Pendampingan dan pemberdayaan petani pada pertanian presisi, digitalisasi rantai nilai pangan, perubahan teknologi dan inovasi ekosistem harus ditingkatkan," katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan, kebutuhan 12 bahan pokok yang selama ini dijaga Kementan dalam kondisi aman dan cukup. Tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan. 

Hanya saja kata dia, ada empat komoditas yang dilakukan impor. Pertama, daging, kedua gula, ketiga kedelaj dan keempat bawang putih.

Baca juga : Ekonomi Tumbuh Positif, Tapi PHK Di Mana-mana

"Ada 12 komoditas yang kita jaga yaitu beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, minyak goreng dan lain-kain. Posis strategi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan 273 juta penduduk dipastikan cukup. Tapi yang perlu diingat, pertanian telah membuka lapanga kerja dan memperkuat neraca perdagangan Indonesia," jelasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.