Dark/Light Mode

OJK Ingatkan Industri Perbankan Tangkal Cyber Attack

Kamis, 9 Juni 2022 17:49 WIB
BNI terus meningkatkan infrastruktur teknologi dan proses sehingga transaksi semakin aman. (Foto: Dok. BNI)
BNI terus meningkatkan infrastruktur teknologi dan proses sehingga transaksi semakin aman. (Foto: Dok. BNI)

 Sebelumnya 
POJK tersebut mengatur batas waktu penyelesaian sengketa yang harus dipenuhi oleh perbankan. OJK juga menyediakan layanan kepada masyarakat, untuk menyalurkan pengaduan melalui aplikasi portal perlindungan konsumen (APPK). Masyarakat dapat menyampaikan keluhan mereka dalam aplikasi tersebut.

Dalam tataran teknis, lanjutnya, OJK juga telah mengeluarkan surat edaran OJK No.2/2014 tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada Pelaku Jasa Keuangan.

Peraturan tersebut mengatur secara detail, terkait pelayanan dan penyelesaian pengaduan pada pelaku jasa keuangan.

“Sebenarnya kami sudah memiliki outline mengantisipasi potensi, apakah itu kesalahan nasabah atau kesalahan bank mengalami kerugian akibat transaksi digital. Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan melalui berbagai kanal digital tadi,” ujar Anung.

Baca juga : Peneliti UI: Indonesia Sukses Tingkatkan Produksi Pangan Nasional

Dari sisi regulasi, kata Anung, OJK akan merevisi POJK mengenai manajemen risiko teknologi informasi (MRTI) menjadi POJK mengenai penyelenggaraan teknologi informasi, yang cakupannya akan lebih luas, tidak terbatas pada manajemen risiko saja.

Anung menuturkan, literasi digital nasabah menjadi kunci di era digital. Para peretas mengincar lapisan terlemah dalam ekosistem perbankan digital yaitu nasabah. Untuk itu, literasi digital masyarakat harus terus ditingkatkan oleh seluruh pemangku kepentingan.

Lindungi Nasabah

Direktur IT dan Operasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI YB Hariantono mengatakan, dalam menjaga dan melindungi data nasabah perusahaan berfokus pada dua area. Pertama, penguatan di internal sehingga nasabah dapat melakukan transaksi digital dengan aman dan nyaman melalui aplikasi.

Baca juga : Parpol Di Aceh Barat Bentuk Koalisi Tingkat Kabupaten...

BNI terus meningkatkan infrastruktur, teknologi dan proses sehingga transaksi makin aman, khususnya dalam menghadapi serangan dari luar.

Kedua, adalah meningkatkan dan membangun kesadaran masyarakat, agar mereka terhindar dari social engineering dan penipuan-penipuan dengan mengatasnamakan perbankan.

“Kami membuat program-program awareness yang berkelanjutan dan rutin kepada nasabah. Ini bisa dilakukan oleh perbankan sendiri, atau bersama-sama dengan industri dan regulator,” ujar Hariantono.

Selain itu, BNI juga terus berinvestasi dalam penguatan teknologi informasi. Dari belanja modal yang disiapkan untuk pengembangan teknologi informasi tersebut, alokasi dana yang disalurkan untuk peningkatan keamanan siber cukup besar.

Baca juga : Pelukis Hongaria Dan Indonesia Gelar Pameran Di Stefania Palace

“Dana tersebut digunakan untuk peningkatan infrastruktur, perangkat lunak, dan kepatuhan untuk keamanan siber yang lebih kuat,” pungkas Hariantono. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.