Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Peneliti UI: Indonesia Sukses Tingkatkan Produksi Pangan Nasional
Selasa, 7 Juni 2022 12:28 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia dinilai berhasil meningkatkan produksi pangan nasional. Hal tersebut ditandai dengan tercukupinya ketersediaan beras dalam negeri, sehingga selama tiga tahun terakhir tidak melakukan impor.
Sebaliknya, ada sejumlah kabupaten seperti di Sragen yang sukses melakukan ekspor beras ke Arab Saudi.
Ahli Pangan dari Universitas Indonesia Riyanto mengatakan, keberhasilan tersebut tak lepas dari kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang mempercepat proses produksi dengan pengadaan benih unggul, teknologi seperti alat mesin pertanian dan masifnya pendampingan petani di semua daerah.
Baca juga : Pelukis Hongaria Dan Indonesia Gelar Pameran Di Stefania Palace
"Biasanya Indonesia impor. Tapi di zaman Pak SYL saya melihat beras kita cukup, bahkan cendrung surplus. Semua bisa dikendalikan dan dalam waktu tiga tahun terakhir kita sudah tidak impor," ujar Riyanto yang juga Peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, Selasa (7/6).
Riyanto mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang paling strategis mewujudkan Indonesia berdaulat dari aspek apapun. Termasuk aspek keamanan, politik dan ketertiban. Tanpa pangan semua orang akan kebingungan dan negara bisa mengalami kebangkrutan.
“Saya kira posisi Indonesia sudah cukup bagus dan berjalan lebih cepat dari biasanya. Pangan kita cukup dan semua bisa dikendalikan. Inilah bukti kerja pemerintah, di sektor pertanian. Selain Mentan juga bisa menyelesaikan semua arahan dan perintah Presiden Jokowi," jelasnya.
Baca juga : Jelang Daihatsu Indonesia Masters, Alex Tirta Jelaskan Kesiapan Para Atlet
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan, sejak 2019 impor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tidak dilakukan.
"Dalam tiga tahun terakhir, CBP tidak pernah impor. Apa yang disampaikan Bapak Presiden bahwa Indonesia sampai saat ini tidak melakukan impor selama tiga tahun terakhir, memang benar," katanya.
Pemerhati pangan Irma Suryani Chaniago mengapresiasi kerja cerdas Mentan SYL yang mampu menjalankan semua perintah dan arahan Presiden Jokowi, sehingga ketersediaan pangan nasional dalam keadaan cukup. Bahkan Indonesia selama tiga tahun terkahit tidak melakukan impor.
Baca juga : Koalisi Indonesia Bersatu Ide Cemerlang, Bisa Diterapkan Di Bekasi
"Ini yang saya sebut kerja cerdas. Tidak impor kan artinya kerjanya berintegritas. Tidak macam-macam dan hanya fokus kerja saja. Saya kira ini perlu diapresiasi," katanya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya