Dark/Light Mode

Berkat Digitalisasi Dan Kolaborasi Bisnis, Laba Bersih Jasa Raharja Tembus Rp 1,6 T

Senin, 27 Juni 2022 22:14 WIB
Dirut PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono (Foto: Istimewa)
Dirut PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Jasa Raharja sebagai BUMN penyelenggara program sosial perlindungan dasar kecelakaan penumpang dan lalu lintas jalan, sukses menorehkan capaian kinerja positif Tahun 2021.

Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono mengatakan, keberhasilan itu dicapai melalui transformasi digital dan efisiensi, yang sejalan dengan arah kebijakan Kementerian BUMN.

"Ini menjadi strategi utama Jasa Raharja untuk mencapai kinerja positif, dan meningkatkan perolehan laba bersih. Dengan tetap meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat," ujar Rivan, Senin (27/6).

Kinerja sektor pendapatan, menjadi penyumbang terbesar kinerja positif Jasa Raharja Tahun 2021. Angkanya 
naik 4,58 persen dibanding periode tahun 2020.

Program intensifikasi pendapatan bersama mitra kerja serta pengembangan Aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL), dan pengelolaan investasi yang aman menjadi faktor utama.

Transformasi digital bersama mitra kerja melalui pengembangan Aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL), diharapkan dapat menjadi Bank Data.

Baca juga : Genjot Transformasi Bisnis, Laba Bersih Zebra Nusantara Melesat 4 Digit

Sementara digitalisasi Road Tax, diarahkan untuk menjadi salah satu alat Electronic Vehicle Identification, yang memungkinkan menjadi Modern Road Payment System pada seluruh transaksi di jalan.

Sebagai perusahaan plat merah dengan misi sosial, Jasa Raharja terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Tahun 2021, Jasa Raharja menyerahkan santunan total sebesar Rp 2,41 triliun. Atau naik 3,2 persen dibanding tahun 2020.

"Kenaikan penyerahan dana santunan ini diikuti dengan peningkatan kualitas layanan. Santunan korban meninggal dunia, rata-rata diselesaikan dalam waktu 1 hari 10 jam. Atau lebih cepat 4 jam dibanding tahun 2020. Dengan waktu proses penyelesaian pengajuan santunan rata-rata 14 menit," jelas Rivan.

Transformasi digital melalui pengembangan aplikasi JRKu dan Sistem Verifikasi Rawatan (Sivera) serta integrasi sistem pelayanan santunan dengan Korlantas Polri, Sistem Kependudukan dan catatan sipil, BPJS Kesehatan, Rumah Sakit dan Perbankan akan menjadi faktor utama.

Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi masyarakat. Kinerja positif ini menjadi jaminan kemampuan negara, untuk memberikan perlindungan kepada warganya dalam beraktivitas di jalan raya maupun sektor transportasi.

Baca juga : PSG Ngebet Bajak Vinicius

Dalam tata kelola, Jasa Raharja menerapkan proses secara digital malalui penerapan sistem DASI-JR, sistem keuangan ORACLE e-Business Suite untuk transaksi pendapatan, investasi, klaim dan lain-lain.

Juga sistem pelaporan manajemen risiko digital Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMMR), tata kelola SDM melalui HRIS, MOVIS, tata persuratan digital SIAP-JR, dan PKBL Online.

Tata kelola yang baik terlihat dari pertumbuhan total aset sebesar Rp 15 triliun. Atau naik 0,42 persen dari posisi periode tahun 2020.

Dari sisi permodalan, Jasa Raharja tercatat memiliki permodalan yang kuat, dengan rasio risk based capital (RBC) sebesar 669,80 persen. Naik 9,72 persen jika dibanding periode yang sama pada tahun 2020.

Angka RBC ini jauh di atas angka yang ditetapkan regulator, yang besarnya 120 persen.

Capaian kinerja ini sukses mengantar PT Jasa Raharja mencetak kinerja positif di tengah pandemi Covid-19 tahun 2021, dengan laba bersih Rp 1,6 triliun. Naik 7,97 persen dibanding tahun 2020.

Baca juga : Genjot Digitalisasi Birokrasi ASN, LAN Gandeng Pijar Foundation

Sehingga mampu memberikan kontribusi positif kepada Kementerian BUMN, yang total pendapatannya tembus Rp 1.983 triliun. Atau setara 99 persen pendapatan APBN.

Kondisi ini didukung dengan pencapaian laba tahun 2021, sebesar Rp 126 triliun. Atau naik 1.000 persen, dibanding tahun 2020, yang hanya Rp 13 triliun.

"Ini menjadi bukti nyata kontribusi BUMN untuk negara," ucap Rivan.

Jasa Raharja akan terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan, dengan memanfaatkan rekonsiliasi data ranmor di Kantor Bersama Samsat. Sehingga, akan diperoleh single data untuk kemudahan pembayaran pajak, dan perluasan payment poin.

Pengembangan aplikasi JRKu, ditujukan agar masyarakat bisa langsung membayar pajak kendaraan bermotor. Atau dengan sistem host to host dengan seluruh operator angkutan baik darat, laut dan udara. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.