Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Transformasi Jitu, Laba Bersih BRI Group Tembus Rp 12,22 Triliun Dalam 3 Bulan

Selasa, 17 Mei 2022 06:50 WIB
CEO BRI Group Sunarso.
CEO BRI Group Sunarso.

RM.id  Rakyat Merdeka - CEO BRI Group Sunarso menyebut suksesnya transformasi, sebagai rahasia di balik gemilangnya kinerja kelompok perusahaan yang dipimpinnya, di tengah situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian.

Asal tahu saja, dalam tiga bulan pertama tahun 2022, perseroan mampu mencatatkan laba bersih konsolidasi senilai Rp 12,22 triliun atau tumbuh 78,13 persen year on year (yoy)

Sementara untuk aset, nilainya pada akhir Maret 2022 tembus Rp 1.650,28 triliun atau tumbuh 8,99 persen yoy.

Baca juga : CIMB Niaga Bukukan Laba Bersih Rp 1,2 Triliun

“Kuncinya adalah transformasi. Jangan sampai, organisasi sebesar ini tidak rely on system. Tapi rely on sinten (siapa, Jawa-Red), atau tergantung sama sinten-nya. Itu nggak boleh,” ungkap Sunarso dalam acara Halal Bihalal BRI bersama Pemimpin Redaksi Media yang digelar di Jakarta, Jumat (13/5).

Sunarso menegaskan, transformasi bukanlah perkara mudah. Transformasi tak boleh gagal. Kalau gagal, bisa setback luar biasa.

Untuk itu, katanya, ada empat hal yang harus dipenuhi demi suksesnya transformasi.

Baca juga : Triwulan I, PGN Catat Laba bersih Rp 1,7 Triliun

Pertama, ada obyek yang ditransformasi. Kedua, ada pemimpin yang menggerakkan. Ketiga, seluruh anggota tim harus buy in atau menghendaki. Keempat, transformasi harus jadi mekanisme kesisteman.

“Disiplin itu yang saya pegang, selama saya mentransformasi pegadaian dan BRI,” tandas Sunarso.

Dalam melakukan transformasi di BRI, Sunarso mengaku fokus pada dua obyek: digital dan culture, yang secara spesifik ditujukan untuk membangun kinerja.

Baca juga : Bahlil: Investor Nyaman Dan Makin Lirik Luar Jawa

“Kalau itu diterjemahkan ke dalam laporan keuangan sebagai tolak ukur kinerja perusahaan, maka yang dimaksud digital itu ada dua. Pertama, mendigitalkan business process, untuk mencapai efisiensi.Kedua, membuat business model baru, atau mendigitalkan bisnis model, Artinya, business model yang sebelumnya tidak ada, diadakan untuk menghasilkan value baru,” terang Sunarso.

Sementara untuk obyek culture, Sunarso menegaskan, BRI harus menuju pada performance driven culture atau budaya berbasis kinerja.

Performance driven culture ini didefinisikan Sunarso sebagai upaya setiap individu dalam organisasi, untuk mampu merancang suksesnya sendiri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.