Dark/Light Mode

Tolak Intervensi Asing, Ekosistem Pertembakauan Satukan Kekuatan

Selasa, 19 Juli 2022 21:02 WIB
Pernyataan sikap ekosistem pertembakauan. (Foto: ist)
Pernyataan sikap ekosistem pertembakauan. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seluruh elemen ekosistem pertembakauan menolak intervensi asing dalam pembuatan kebijakan sekaligus menolak opsi rencana kenaikan cukai hasil tembakau tinggi.

Pernyataan sikap seluruh ekosistem pertembakauan ini dituangkan dalam dokumen sah yang disaksikan oleh perwakilan kepala daerah dan perwakilan legislatif. Dokumen tersebut akan diteruskan kepada Presiden Jokowi.

“Kami berharap karena sumbangsih yang nyata, kebijakan dan regulasi yang diberikan kepada ekosistemnya juga berimbang serta berkeadilan,” ujar Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI), Budidoyo saat membuka acara Pernyataan Sikap Ekosistem Pertembakauan Menolak Intervensi Asing Dalam Pembentukan Perundangan & Kenaikan Cukai di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, Selasa (19/7).

Menurut dia, sektor ini dituding sebagai seluruh akar permasalahan kesehatan hingga lingkungan. Banyak pedoman-pedoman peraturan pertembakauan yang mengadopsi FCTC, termasuk dorongan dari anti-tembakau untuk merevisi PP 109 tahun 2019. 

“Inilah momentum kita menyatukan komitmen untuk memperjuangkan eksistensi dan keberlangsungan ekosistem pertembakauan yang menjadi tulang punggung bagi 24 juta orang dan menegaskan kedaulatan Indonesia,” ujar Budidoyo.

Baca juga : Pengamat Beri Respons Positif Terkait Pembatasan Pupuk Subsidi

Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Soeseno berharap, melalui tembusan surat resmi pernyataan sikap ini, Presiden Jokowi berkenan memberikan perlindungan dan berpihak pada perjuangan para petani tembakau yang sedang bertahan hidup. 

“Sebagai elemen ekosistem pertembakauan di sisi paling hulu, petanilah yang selalu menjadi korban paling akhir dari berbagai kebijakan yang tidak adil dan berimbang. Petani yang paling terbatas aksesnya terhadap upaya perlawanan kampanye dan intervensi asing,” sebutnya.

Ketua Umum Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI), Dahlan Said juga berharap pemerintah dapat kembali memberi perhatian dan memperjuangkan komoditas tembakau dan cengkeh yang saat ini terus tergerus oleh tekanan pihak asing dan kampanye negatif. Padahal kedua komoditas ini selayaknya dipertahankan dan dikembangkan agar terus dapat berkontribusi bagi negeri. 

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan dan Minuman (FSP RTMM), Sudarto juga secara tegas menyampaikan bahwa para pekerja tidak kenal lelah memperjuangkan sektor yang menjadi tumpuan mata pencaharian bagia 6 juta tenaga kerja ini. 

Setiap tahun, kata dia, jumlah pabrikan terus menurun. Tahun 2011 masih berproduksi 1.540 pabrik, sampai sekarang tinggal sekitar 487 pabrik rokok. Begitu juga dengan produksi, bahkan produksi rokok di bulan Mei 2022 menjadi yang terendah dalam 14 bulan terakhir. 

Baca juga : Junimart Ingatkan Menteri Hadi Teliti Terbitkan Sertifikat Tanah

Situasi ini mengkhawatirkan bagi para seluruh pekerja sektor pertembakauan. Mata pencaharian kami terancam, dapur kami terancam tidak bisa mengepul. PHK terus membayangi, apalagi dengan rencana revisi peraturan pengendalian yang tidak ada ujung pangkalnya disertai kenaikan cukai tinggi yang terus saja datang. 

“Hingga saat ini, belum ada langkah atau program strategi konkrit pemerintah untuk membantu memandirikan pekerja sektor tembakau. Kami dengan tegas menolak intervensi asing dalam proses pembuatan kebijakan pertembakauan,” papar Sudarto.

Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo), Benny Wahyudi berharap, pemerintah memasukkan industri hasil tembakau (IHT) ke sektor yang dibiayai program pemulihan ekonomi nasional. “Alih-alih mendapat insentif, tarif cukai hasil tembakau kembali dinaikkan. Begitu juga untuk tahun depan, industri harap-harap cemas. Industri kian tercekik karena produksi terus menurun,” ujarnya.  

Penandatangan pernyataan sikap ekosistem pertembakauan ini mendapat dukungan dari wakil rakyat di Senayan. Di antaranya anggota DPR Fraksi Golkar Yahya Zaini dan anggota DPR Fraksi PKB Luluk Hamidah. Keduanya berjanji konsisten mengawal peraturan dan perundangan bagi ekosistem pertembakauan yang lebih adil, berimbang dan bercita rasa nusantara. 

Dukungan senada disampaikan Anggota DPD Denty Eka Pratiwi. Dia akan memperjuangkan ekosistem pertembakauan. 

Baca juga : Direktur Eksekutif GI: RI Butuh Pemimpin Perempuan Yang Bawa Perubahan

Bupati Temanggung, H Al Khadziq turut memberikan dukungan. Menurut dia, pemerintah daerah berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan tembakau sebagai komoditas strategi. Begitu juga dengan pendampingan kepada para petani tembakau, secara konsisten dilakukan agar petani tembakau tetap eksis di tengah beragam tekanan dan tantangan yang ditujukan kepada ekosistem ini. 

“Tahun ini tanaman tembakau mengalami pelambatan akibat perubahan iklim. Kondisi ini jelas menyulitkan para petani. Jangan lagi para petani dibebani dengan serangan kampanye negatif terhadap tembakau dan regulasi pengendalian yang semakin ketat," ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.