Dark/Light Mode

Amankan Konsumsi Dalam Negeri, Jokowi Minta 4 Kementerian Kebut Stok 850 Ribu Ton Gula

Rabu, 20 Juli 2022 16:58 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan pers virtual, Rabu (20/7). (Foto: YouTube)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan pers virtual, Rabu (20/7). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meminta empat kementerian: Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian bergerak cepat mengamankan kebutuhan gula nasional.

Hal ini disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan virtual usai Rapat Terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/7).

"Presiden meminta, harus ada langkah bersama antara Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian dalam waktu yang sangat cepat," kata Syahrul.

Baca juga : Kali Ini, Untuk PN Di Kementerian Perindustrian

"Kita harus mengamankan gula, karena ini tak hanya menyangkut kebutuhan hidup masyarakat. Tetapi juga dapat menyumbang inflasi. Ditambah lagi, saat ini juga terdapat berbagai disrupsi terkait importasi gula dari sejumlah negara," jelasnya.

Syahrul menjelaskan, secara umum, kebutuhan gula nasional mencapai 7,3 juta ton. Dengan rincian gula konsumsi 3,2 juta ton, dan gula industri 4,1 juta ton.

Sementara produksi gula nasional kita, masih sangat rendah. Hanya 2,35 juta ton.

Baca juga : Pemanfaatan Kode Dan Data WAP Lintas Kementerian/Lembaga

"Karena itu, Bapak Presiden meminta, agar langkah-langkah untuk memperkuat gula konsumsi segera dimatangkan. Ada 850 ribu ton gula yang harus dsiapkan," papar Syahrul.

"Saya mendapatkan perintah bersama Menteri BUMN, untuk merawat ratoon dari tebu atau bongkar ratoon. Artinya, ada lahan-lahan intensifikasi dan ekstensifikasi yang harus digarap secara bersamaan," imbuhnya.

Terkait kebutuhan gula industri, Syahrul mengatakan, kondisi saat ini masih bisa dipertahankan untuk memenuhi kebutuhan industri.

Baca juga : Amankan Pasokan BBM Di Negerinya, Biden Merapat Ke Saudi

"Presiden melakukan monitoring soal pangan, setiap katakanlah seminggu sekali. Kita bicara secara item by item, varietas dan komoditi tertentu. Sehingga, pembahasan dan pengambilan keputusannya bisa lebih detail," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.