Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Industri Properti Tak Naikkan Harga Hingga September Nanti

Senin, 25 Juli 2022 13:04 WIB
Apartemen Skandinavia Tangerang. (Foto: Istimewa)
Apartemen Skandinavia Tangerang. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) menyatakan, kondisi perekonomian global masih diwarnai dengan berbagai ketidakpastian. Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, pertumbuhan ekonomi global berpotensi hanya mencapai 3 persen, di bawah proyeksi yang ditentukan bank sentral yakni 3,4 persen.

Proyeksi tersebut memerhatikan tiga faktor utama. Pertama, perang Rusia dan Ukraina yang tidak kunjung usai, yang menimbulkan disrupsi rantai pasok berbagai komoditas yang menimbulkan lonjakan harga dan inflasi di berbagai negara. Kedua, pengetatan moneter di berbagai negara, khususnya Amerika Serikat, yang tengah agresif menormalisasikan kebijakan moneternya dengan menaikkan tingkat suku bunga acuan. Ketiga, kebijakan zero Covid yang dilaksanakan China. Lockdown ketat berpengaruh terhadap permintaan dan kegiatan manufaktur negara tersebut dan membuat pertumbuhan ekonomi negara Tirai Bambu mengalami perlambatan.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menghimbau masyarakat agar waspada terhadap kenaikan suku bunga yang terjadi di beberapa negara, yang dapat mempengaruhi kenaikan harga rumah ke depannya. Kenaikan suku bunga akan turut mengerek kenaikan suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang akan membuat masyarakat lebih sulit untuk memiliki hunian.

Baca juga : Mendag Zulhas Fokus Pada Perbaikan Harga Komoditas Di Tingkat Petani

"Untuk membeli rumah 15 tahun mencicil di awal berat. Suku bunga dulu, principal-nya di belakang. Itu karena dengan harga rumah tersebut dan interest rate sekarang harus diwaspadai, karena cenderung naik dengan inflasi tinggi," jelas Sri Mulyani, dalam pembukaan Securitization Summit 2022, Rabu (6/7).

Apabila kenaikan inflasi berkelanjutan, akan dapat memengaruhi industri properti. Jika inflasi naik, kemungkinan besar suku bunga juga akan menyesuaikan, sehingga akan menambah tekanan pada industri properti. Tak hanya bahan bangunan seperti semen dan besi yang mulai naik, namun juga mendongkrak harga jualnya di pasar.

Meski demikian, sektor properti tetap optimis menuju pemulihan ekonomi di tengah perang Rusia dan Ukraina. Industri properti masih dapat bertahan untuk tidak menaikkan harga hingga September.

Baca juga : Biar Nggak Ada Curiga, Buka Semua Jenderal..!

Meninjau hal tersebut, pengembang melihat hal ini sebagai momentum yang baik atas ketertarikan masyarakat untuk segera memiliki properti. “Tentu, sebelum harga naik, konsumen akan lebih tertarik untuk segera memiliki hunian. Tak hanya untuk dihuni, juga sebagai investasi yang menjanjikan,” ungkap selaku Direktur Skandinavia Apartemen Sugiyanto Lie, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (25/7).

Skandinavia Apartemen menggelar open house, di Kota Tangerang, Sabtu (23/7). Menurut Sugiyanto, properti yang menjanjikan tentu harus ditunjang dengan berbagai faktor, seperti lokasinya yang strategis yang berada di pusat aktivitas ekonomi dengan akses yang mudah. Kedekatannya dengan pusat perbelanjaan (mall), hotel, perkantoran, perbankan, sekolah hingga universitas juga akan menjadikan properti ini lebih banyak diminati dan mudah disewakan.

“Fasilitas juga tidak kalah pentingnya. Zaman sekarang ini konsumen lebih menginginkan hal yang serba mudah dan nyaman, mau makan, tinggal turun ke lobby, mau belanja bulanan atau shopping, tinggal jalan beberapa langkah ke mall, mau hidup sehat dengan olahraga bahkan mengadakan gathering seperti arisan, syukuran, dan lain-lain juga mudah di fasilitas yang sudah disediakan. Kami cukup percaya diri, setelah berhasil melalui resesi pandemi 2 tahun belakangan, ini menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan penjualan dengan kualitas produk yang sudah baik,” imbuhnya.

Baca juga : Picu Inflasi, DPR Tolak Kenaikan Harga BBM Dan Gas Nonsubsidi

Sementara itu, lanjut Sugiyanto, pengembang juga kerap menggelontorkan program dan promosi yang dapat menambah ketertarikan konsumen. Seperti cicilan developer sampai 120 kali hingga diskon 10 persen atau setara 3 kali bunga deposito. "Event-event untuk menarik konsumen seperti open house juga kerap dilaksanakan, dengan bekerja sama dengan tenant-tenant ternama yakni Burger King dan Mixue Ice Cream & Tea yang juga akan melengkapi fasilitas FnB di sekitar Skandinavia Apartemen," tutupnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.