Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bertemu Gubernur JBIC Di Tokyo
Airlangga Tawarin Jepang Investasi Di KEK Kesehatan
Rabu, 27 Juli 2022 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Delegasi tim ekonomi Indonesia di bawah komando Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menggelar pertemuan dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Nobumitsu Hayashi.
Pertemuan yang berlangsung selama 2 jam itu dilakukan di Hotel Imperial Tokyo, Jepang, Senin (25/7) waktu setempat.
Hadir menemani Airlangga, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga dan Hayashi banyak membahas berbagai proyek JBIC di Indonesia.
Baca juga : Bertemu METI, Airlangga Perkuat Kerja Sama Ekonomi RI-Jepang
“JBIC berperan besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia sebagai sumber pendanaan, maupun penasihat berbagai proyek infrastruktur,” kata Airlangga dalam keterangannya, kemarin.
Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, setiap tahun JBIC juga membuat survei atas perusahaan manufaktur Jepang yang melakukan bisnis di luar Negeri Sakura (Survey on Overseas Business Operations by Japanese Manufacturing Companies).
Pada survei tahun 2021, dari Daftar ‘Promising Countries for Overseas Business’, Indonesia masih di ranking ke-6 atau di bawah Vietnam dan Thailand.
“Ke depannya, Indonesia ingin mendapat ranking lebih tinggi dari Vietnam dan Thailand. Ini juga menjadi alasan utama kami menemui JBIC di Tokyo” ungkap Airlangga.
Baca juga : Airlangga Tegaskan Minyak Sawit Jadi Solusi Krisis Pangan Dan Energi Dunia
Eks Menteri Perindustrian itu mengatakan, JBIC memiliki spesialisasi. Salah satunya, pembiayaan di sektor energi.
Beberapa proyek infrastruktur utama di Indonesia, seperti Pembangkit Listrik Tanjung Jati-B, Jawa 1 dan Pembangkit Panas Bumi Sarula dan Muara Laboh, serta proyek LNG Tangguh dibangun dengan pembiayaan JBIC.
“Proyek-proyek ini menyediakan sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi Indonesia.” ujar Airlangga.
Menurutnya, fokus Indonesia untuk 2 tahun ke depan memulihkan ekonomi. Dan, kembali mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan, yang didukung salah satunya oleh ketersediaan infrastruktur energi.
Baca juga : Airlangga Berbaik Sangka
Karenanya, Pemerintah Indonesia segera mengambil langkah konkret melaksanakan transisi energi ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT), untuk mencapai Nationally Determined Contributions (NDC), pengurangan emisi karbon hingga 29 persen pada 2030.
“Pemerintah Jepang juga telah melakukan banyak kolaborasi dengan Indonesia dalam pengurangan emisi karbon. Salah satunya melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM),” ujar Airlangga.
Skema ini juga sedang dipertimbangkan sebagai bagian dalam kerja sama pendanaan JBIC dengan Indonesia, dalam program transisi energi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya