Dark/Light Mode

Kementerian ESDM Apresiasi Gerak Cepat PLN Sukseskan Konversi LPG ke Kompor Induksi

Rabu, 27 Juli 2022 16:34 WIB
Ilustrasi. Konversi Kompor LPG ke Kompor Induksi. (Dok. PLN)
Ilustrasi. Konversi Kompor LPG ke Kompor Induksi. (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong program konversi kompor LPG ke kompor induksi sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian energi nasional melalui penurunan impor LPG.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu mengapresiasi langkah cepat PLN dalam merealisasikan konversi kompor LPG ke kompor induksi.

PLN telah sukses menjalankan program konversi 1.000 kompor induksi di Denpasar, Bali. Usai sukses di Denpasar, program ini rencananya berlanjut ke empat kabupaten lain di Pulau Dewata dengan target 10 ribu pengguna.

Baca juga : PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke Kompor Induksi

Ia menilai, program ini merupakan wujud kontribusi PLN dalam menjalankan program pemerintah untuk mengurangi impor gas LPG.

"Kita harus turut mendukung dan menyukseskan program pemerintah konversi kompor LPG ke kompor induksi. Karena dengan ini PLN turut ambil bagian melalui peralihan penggunaan energi impor menjadi energi dalam negeri, dengan mengurangi impor gas LPG," ujar Jisman.

Ia pun menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat dengan membuat modul yang mudah dimengerti agar pelanggan semakin yakin akan keamanan kompor induksi.

Baca juga : Kementan Cari Solusi Atasi Harga TBS Supaya Normal Lagi

“Sosialisasi harus terus dilakukan, dengan membuat modul, atau media lainnya seperti video yang mampu menjelaskan secara praktis sehingga masyarakat tahu dan yakin kompor induksi itu aman, jika disentuh tidak panas, dan pengeluaran juga tidak mahal,” ungkap Jisman.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa masyarakat juga harus diberi penjelasan bahwa penggunaan kompor induksi tidak akan mengganggu kapasitas listrik di rumah.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana menjelaskan, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi sumber data awal pemilihan calon kelompok penerima manfaat (CKPM).

Baca juga : Ketum IMI Apresiasi Kebon Vintage Cars Lestarikan Mobil Vintage Bersejarah

Rencananya program ini bakal menyasar 4 kabupaten lain yakni Kabupaten Badung, Tabanan, Singaraja, dan Gianyar dengan total CKPM mencapai 10 ribu pelanggan.

“Penerimaan masyarakat terhadap kompor induksi cukup baik, dan dari testimoni pengguna mengungkapkan kenyamanan menggunakan kompor induksi, untuk itu kami siap untuk melanjutkan program ini menyasar kabupaten lainnya,” kata Udayana dalam paparannya.

Ia juga menyampaikan monitoring dan evaluasi selama kegiatan dapat menjadi masukan untuk perbaikan pada program lanjutan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.