Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

IMI-Pengusaha Travel Kerja Sama Majukan Sport Automotive Tourism Indonesia

Jumat, 29 Juli 2022 13:05 WIB
Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (kanan) menerima Asosiasi Pengusaha Tour dan Travel Indonesia (ASITA), di Jakarta, Jumat (29/7). (Foto: Istimewa)
Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (kanan) menerima Asosiasi Pengusaha Tour dan Travel Indonesia (ASITA), di Jakarta, Jumat (29/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama Asosiasi Pengusaha Tour dan Travel Indonesia (ASITA) akan bekerja sama memajukan sport automotive tourism di berbagai daerah. Selain mempermudah akomodasi perjalanan, kerja sama tersebut juga untuk menyemarakkan berbagai kegiatan otomotif, baik dari sisi olahraga maupun mobilitas agar bisa turut berkontribusi mendongkrak perekonomian masyarakat.

Dalam setahun, tidak kurang dari 4.800 event kejuaraan diselenggarakan IMI. Mulai dari level antarklub, regional, nasional, hingga internasional. Setelah sukses menyelenggarakan FIM Motocross World Championship MXGP of Indonesia 2022 pada 24-26 Juni 2022 di Rocket Motor Circuit, Samota, Sumbawa, NTB, dalam waktu dekat IMI juga akan menghadirkan berbagai event internasional lainnya. Antara lain, FIM MiniGP Indonesia Series yang dimulai pada Agustus 2022 hingga Oktober 2022 di Sirkuit Internasional Karting Sentul, Bogor.

Kemudian FIA Asia Pacific Rally Championship yang akan diselenggarakan pada 23-25 September 2022 di kawasan Danau Toba. Dilanjutkan GT World Challenge Asia pada 21-23 Oktober 2022 serta World Superbike Indonesia Series 2022 pada 11-13 November yang keduanya akan diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, di Lombok, NTB.

Baca juga : Mahfud Tegaskan Tidak Ada Islamofobia Di Indonesia

"Keberadaan berbagai event internasional tersebut harus mampu dimanfaatkan oleh berbagai pelaku usaha, seperti pengusaha tour and travel, agar bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi mereka dan juga masyarakat sekitar," ujar Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo, usai menerima pengurus ASITA, di Jakarta, Jumat (29/7).

Pengurus ASITA yang hadir antara lain Ketua Umum Rusmiati, Sekjen Nofel Saleh Hilabi, Bendahara Umum Hanny Irawan, Wakil Ketua Umum 1 sekaligus Ketua DPD ASITA Jawa Barat Budijanto Ardiansjah, Wakil Ketua Umum 3 sekaligus Ketua DPD Asita DKI Jakarta Rocky WP, Wakil Ketua Umum 5 Didi Leonardo, dan Wakil Sekretaris Jenderal 1 Hairani.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menjelaskan, selain event internasional, berbagai kejuaraan nasional juga bisa dimanfaatkan para pelaku usaha tour and travel. Antara lain Kejuaraan Nasional Rally, putaran 1 dilaksanakan pada 6-7 Agustus 2022 di Danau Toba, Sumatera Utara. Putaran 2 sekaligus FIA Asia Pacific Rally Championship pada 23-35 September 2022 juga diselenggarakan di Danau Toba, serta putaran 3 dan putaran 4 pada 22 dan 23 Oktober 2022 di Muara Bungo, Jambi.

Baca juga : Peringati HUT Ke-12, BNPT Gelorakan Sinergi Wujudkan Indonesia Harmoni

"Para pelaku usaha tour and travel seperti yang tergabung dalam ASITA bisa menjadi mitra strategis IMI untuk mempromosikan kejuaraan tersebut ke berbagai kalangan. ASITA bisa menjual bundling tiket dari mulai tiket pesawat, hotel, dan tiket masuk menonton kejuaraan, hingga kebutuhan akomodasi lainnya dengan harga yang kompetitif, sehingga menarik minat turis dalam dan luar negeri untuk datang menyaksikan kejuaraan tersebut, sambil menikmati keindahan wisata Indonesia," jelas Bamsoet.

Ketua MPR ini juga mendorong Pemerintah agar bisa menurunkan kembali harga jual avtur. Sebagaimana disampaikan ASITA, kenaikan harga avtur telah menaikan harga tiket pesawat. Menyebabkan geliat perjalanan wisata masyarakat yang semula mulai meningkat pasca meredanya penyebaran virus Covid-19, menjadi kembali tertahan.

"Rata-rata, biaya avtur berkontribusi sekitar 35 sampai 40 persen terhadap biaya operasi pesawat. Sejak 2021, Indonesia memang telah memproduksi avtur di dalam negeri sehingga tidak lagi mengandalkan impor. Namun, kadangkala harga avtur di Indonesia justru lebih mahal dibandingkan di Malaysia ataupun di Singapura. Pemerintah harus segera mencarikan solusi agar harga avtur di Indonesia bisa bersaing dengan harga di berbagai negara lainnya. Sehingga pertumbuhan industri wisata tidak lagi terhambat," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.