Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kurangi Beban APBN, Mekanisme Penyaluran Subsidi Harus Dibenahi
Sabtu, 6 Agustus 2022 11:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kebijakan subsidi pemerintah memang mampu menahan laju inflasi. Hanya saja, subsidi tersebut memperberat beban APBN.
Hal itu disampaikan Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter A Redjalam di Jakarta, Jumat (5/8).
“Kebijakan pemerintah menahan harga barang-barang subsidi, yaitu pertalite, gas 3 kilogram dan listrik di bawah 900 VA memang untuk menahan laju kenaikan inflasi. Tetapi kebijakan itu menyebabkan beban subsidi APBN menjadi sangat besar, lebih dari Rp 500 triliun," kata Piter.
Baca juga : Lestari: Turunkan Angka Stunting, Pelibatan Swasta Harus Transparan
Menurutnya, rencana pemerintah mengurangi beban APBN bisa dilakukan dengan memperbaiki mekanisme penyaluran subsidi agar lebih efektif dan efisien. Dengan perbaikan mekanisme, subsidi bisa lebih tepat sasaran, sekaligus meringankan beban APBN.
"Untuk mengurangi beban subsidi dalam APBN, pemerintah berencana memperbaiki mekanisme subsidi yang lebih tepat sasaran," jelasnya.
Cara itu akan membuat masyarakat tetap bisa menikmati harga barang subsidi yang terjangkau. Pada saat yang sama, pemerintah bisa menahan laju inflasi.
Baca juga : Polda Metro Dan Bea Cukai Gagalkan Pengiriman Ekspor Biji Kokain
Dengan demikian, beban subsidi bisa dikurangi tanpa harus menaikkan harga barang-barang subsidi. Sehingga laju inflasi tetap bisa dijaga tidak terlalu tinggi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tahun depan pemerintah akan mulai menyiapkan kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk menjaga inflasi.
Ketua Umum Golkar itu juga menjelaskan jenis subsidi yang akan dikaji ulang untuk lebih tepat sasaran, yakni subsidi BBM, gas melon 3 kilogram dan pupuk.
Baca juga : Perang Di Sana Perang Di Sini
“Pemerintah pada dasarnya menjaga inflasi, dan betul subsidi dibuatkan program untuk tepat sasaran dan ada program yang sedang disiapkan. Akan kami umumkan saat waktunya,“ kata Airlangga.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya