Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bangkitkan Pariwisata
PUPR Bangun Sistem Pengelolaan Sampah Warloka Di Labuan Bajo
Kamis, 21 Juli 2022 00:51 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun sejumlah fasilitas penunjang pariwisata. Salah satunya, Sistem Pengelolaan Sampah (SPS) Warloka di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan prasarana dan sarana penunjang pariwisata yang dilakukannya merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata di Labuan Bajo.
“Di manapun tempat pariwisata yang dibangun tidak ada yang datang kalau tidak bersih. Terpenting sanitasi dan air bersih,” kata Basuki, Rabu (20/7).
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Warloka dioperasikan untuk dapat mengolah sampah dengan kapasitas 20 ton per hari. Sementara Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Warloka dioperasikan untuk memproses akhir sampah yang telah diolah di TPST berupa residu abu dengan kapasitas 2 ton per hari.
Baca juga : Di Pasar Banyumas, Puan Cek Stok Pangan Sambil Belanja Sayur
Menteri Basuki mengatakan sistem pengelolaan sampah di Warloka ini membuat residu sampah hanya tinggal 10% berupa abu yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan.
“Saya kira ini sudah bagus untuk menghadapi lonjakan wisatawan. Sama seperti Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) ysng sudah selesai dibangun, kita bisa tambah kapasitas SPS bila produksi sampah meningkat. Namun, manajemen sampah tidak bisa hanya mengandalkan TPAS saja, tetapi harus dari awal dikelolanya, ” ujar Basuki.
SPS Warloka dibangun pada Agustus 2020-November 2021 dengan anggaran Rp46,4 miliar. Ruang lingkup pekerjaan meliputi jembatan timbang, unit penerimaan, pemilahan, pengeringan oembanaran, unit pengendali pencemaran udara dan air serta sistem kontrol.
Sementara TPA Warloka dibangun pada Juni-Desember 2021 dengan anggaran Rp19,3 miliar. Ruang lingkup pekerjaan meliputi hanggar, kantor pengelola, jalan operasional, unit pengurukan residu, unit penolahan air lindi dan landmark.
Baca juga : Hadirkan Energi Bersih, PLN Bangun ALMA di Pelabuhan ASDP
Untuk pengelolaan TPST dan TPA ini dilakukan secara kolaboratif antara Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
“Ini kan habit baru yang harus kita mulai dari awal, kami terus dampingi,” tambah Basuki.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengapresiasi pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR.
“Pembangunan yang sudah begitu hebat ini harus dijaga. Labuan Bajo terkenal dengan konservasinya, kalau rusak maka dia juga akan ditinggalkan para pengunjung,” ujar Viktor.■
Baca juga : Paloh Dilawan Banteng
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya