Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Banyak Dilakukan Perusahaan Hingga Tahun Depan
Merger dan IPO Startup Bakal Tangkal Resesi
Rabu, 10 Agustus 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Aksi startup melakukan merger dan akuisisi hingga mencatatkan saham perdana alias Initial Public Offering (IPO), nampaknya bakal ramai hingga tahun depan. Aksi tersebut dipercaya sebagai eksistensi, sekaligus menangkal gelombang resesi global.
Dari laporan CB Insights tahun 2022, IPO, merger, dan akuisisi merupakan bentuk exit strategy. Langkah itu merupakan pendekatan yang direncanakan untuk mengakhiri investasi, yang akan memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian.
CB Insights menyebut, startup yang melakukan exit strategy hingga semester I-2022 sebanyak 5.792 secara global.
Baca juga : Hakim Ngaku Terima Suap, MA dan KY Bakal Bertindak
Pada kuartal I-2022 sebanyak 3.144 dan pada kuartal II-2022 ada 2.648. Sementara total di semester I tahun lalu totalnya 5.643.
“Artinya, jumlah startup yang melakukan exit strategy naik 2,6 persen dibandingkan semester I tahun lalu,” demikian rilis laporan CB Insights yang dikutip, Senin (8/8).
Sedangkan jumlah startup yang IPO secara konvensional justru turun 15 persen.
Baca juga : 5 Pertanyaan Paling Populer Mengenai Tabungan dan Investasi Syariah di Maybank
Lalu, yang menjadi pertanyaan, bagaimana trennya di Indonesia. Apakah resesi global turut mendorong aksi exit strategy pada startup di Tanah Air.
Menanggapi ini, pengamat ekonomi digital dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, yang terjadi di Indonesia harus dilihat karakteristik perusahaan startup digital.
Salah satu karakteristiknya, menurut Nailul, yakni startup digital Indonesia sangat tergantung pada pendanaan. Bagaimanapun, mereka butuh aliran pendanaan untuk operasional dan bersaing dengan kompetitor.
Baca juga : Garuda Dan PT Pupuk Siap Tangkap Peluang Bisnis
“Semakin ke sini, investor yang sudah menanamkan modalnya ke startup digital ingin pengembalian investasi. Sehingga tanpa adanya resesi pun, upaya exit strategy seperti IPO akan terus terjadi di Indonesia,” kata Huda kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut Huda, ada dua cara bagaimana investor mendapat pengembalian investasi. Pertama, menjual sahamnya ke perusahaan atau investor lain. Kedua, meminta startup digital untuk IPO.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya