Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Gandum Bisa Diganti Sorgum
Produk Lokal Penyelamat Dari Krisis Pangan Global
Senin, 15 Agustus 2022 06:35 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Masyarakat dan pelaku industri pangan diminta terus waspada terhadap potensi krisis pangan global. Meski kondisi pangan Indonesia masih terbilang aman.
Saat ini, ketersediaan komoditas pangan strategis di dalam negeri masih terjamin dan harga relatif stabil. Kendati begitu, krisis pangan tetap berpotensi terjadi, khususnya untuk produk pangan yang masih impor.
“Perang Ukraina dan Rusia, perubahan iklim dan pandemi Covid-19 belum usai, menyebabkan adanya tren di kalangan negara-negara sentra produksi pangan menyetop ekspor ke negara-negara lain. Salah satunya gandum,” ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri dalam keterangannya, kemarin.
Baca juga : Jokowi - Pimpinan Lembaga Negara Duduk Bareng Bahas Krisis Global
Menurutnya, data International Food Policy Research Institute (IFPRI) sepanjang Juni 2022 menunjukkan, ada berbagai kebijakan pembatasan ekspor di beberapa negara. Baik berupa pelarangan, izin maupun pajak ekspor.
Sejumlah negara penghasil gandum, seperti Rusia, India, Serbia, Mesir, Afghanistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Kosovo, juga mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor. Langkah ini diambil untuk tetap menjaga stabilitas pangan di negara mereka masing-masing.
“Perang Rusia dan Ukraina juga sangat mempengaruhi pasokan gandum kebutuhan global. Sekitar 50 negara menggantungkan 30 persen impor gandumnya dari Rusia dan Ukraina,” ujar Kuntoro.
Baca juga : Manjain Delegasi G20, Telkomsel Perluas Jaringan 5G Di Bali
Kondisi ini turut mendapat perhatian besar dari Pemerintah. Meski gandum bukan komoditas pangan utama, tapi kebutuhan gandum di Indonesia sangat tinggi.
Apalagi gandum bukan produk asli Indonesia dan sulit dibudidayakan. Sehingga kebutuhan gandum masih dipasok oleh impor.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 menunjukkan bahwa konsumsi gandum per kapita penduduk Indonesia adalah 30,5 kilogram/tahun.
Baca juga : Teten: Adaptasi Transformasi Digital, Kunci UMKM Selamat Dari Krisis
Sebagai perbandingan, makanan pangan pokok penduduk Indonesia, yaitu beras, konsumsi penduduk Indonesia per kapita sebesar 27 kg/tahun.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya