Dark/Light Mode

Pertebal Modal, Rilis 6 Miliar Saham Baru

BSI Semakin Leluasa Garap Pasar Syariah

Rabu, 24 Agustus 2022 07:30 WIB
Ilustrasi Bank Syariah Indonesia. (Foto: ANTARA).
Ilustrasi Bank Syariah Indonesia. (Foto: ANTARA).

 Sebelumnya 
Peneliti ekonomi syariah dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fauziah Rizki Yuniarti berpendapat, dengan menambah modal, maka BSI akan memiliki bisnis yang lebih luas. Emiten bank dengan kode BRIS ini akan lebih mudah mendapatkan dana murah.

“Dampaknya ke konsumen, karena dana murahnya banyak, BSI bisa bikin produk pembiayaan lebih murah. Konsumen diuntungkan kalau jadi BUKU IV,” kata Fauziah di Jakarta, Senin (22/8).

Dia menilai, potensi bisnis BSI masih sangat luas. Salah satunya, adalah karena masih minimnya masyarakat Indonesia yang belum memiliki rekening bank. Ceruk pasar tersebut sangat besar dan belum dioptimalkan oleh bank-bank yang ada saat ini.

Baca juga : BNI Semakin Lincah Garap Pasar Global

Berdasarkan kinerja satu tahun pasca merger, BSI telah menunjukkan performa positif. Baik dari sisi aset maupun kemampuan mencetak keuntungan.

Per Desember 2021, laba bersih bank naik 38,42 persen secara tahunan (year on year/ yoy) menjadi Rp 3,03 triliun. Pada periode yang sama, aset BSI juga naik 10,73 persen yoy menjadi Rp265,29 triliun.

Hal tersebut disokong oleh penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp 171,29 triliun, atau naik sekitar 9,32 persen yoy.

Baca juga : Kemenag Kucurkan Rp 1,95 Miliar Permak Masjid Dan Musala Di Pasaman Barat

Sementara hingga triwulan I-2022, BSI menorehkan capaian positif dengan membukukan laba bersih mencapai Rp 987,68 miliar, atau naik 33,18 persen secara yoy.

BSI mampu mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 177,51 triliun atau tumbuh 11,59 persen yoy. Capaian tersebut didukung pula pembiayaan sehat dengan rasio Non Performing Financing (NPF) net sebesar 0,90 persen. Dari sisi aset, BSI saat ini berada di peringkat tujuh secara nasional. Sekaligus menjadi bank syariah terbesar di Indonesia.

BSI memiliki visi untuk menjadi top 10 Global Syariah Bank, dengan aspirasi aset Rp 500 triliun pada 2025 dengan Return on Equity (ROE) lebih dari 18 persen.

Baca juga : Senayan Desak BPOM Perkuat Pengawasan Dan Penindakan

Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho menjelaskan, saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 6 miliar dengan nominal Rp 500 per saham. Saham baru ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.