Dark/Light Mode

Pertebal Modal, Rilis 6 Miliar Saham Baru

BSI Semakin Leluasa Garap Pasar Syariah

Rabu, 24 Agustus 2022 07:30 WIB
Ilustrasi Bank Syariah Indonesia. (Foto: ANTARA).
Ilustrasi Bank Syariah Indonesia. (Foto: ANTARA).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI mempertebal modal dengan menerbitkan saham baru. Langkah ini dilakukan agar lebih leluasa menggarap pasar syariah.

Upaya itu dilakukan dengan mempertebal modal melalui rencana penerbitan 6 miliar saham baru melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.

“Belum ketahuan jumlah dana yang akan diraih BSI lewat right issue. Kemungkinan akan dipakai untuk mengakuisisi BTN Syariah,” jelas Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma, kepada Rakyat Merdeka, Senin (22/8).

Baca juga : BNI Semakin Lincah Garap Pasar Global

Hal itu, kata Suria, mengacu pada pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir pada awal tahun ini, soal rencana BSI mengakuisisi BTN Syariah. Ketika itu, Erick bilang UUS BTN akan memperkuat posisi sekaligus memperbesar kapasitas BSI. Konsolidasi ini merupakan visi Pemerintah untuk terus mendorong penguatan ekonomi dan perbankan syariah melalui BSI. Dengan demikian, BSI dapat memperbesar dan memperkuat posisinya dalam hal kapitalisasi pasar.

Konsolidasi itu, selain untuk memperkuat ekosistem layanan perbankan syariah di Tanah Air, juga sebagai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 59 Tahun 2020 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemisahan UUS.

Saat ini, BSI tengah menunggu untuk mengubah status dari anak usaha BUMN menjadi bank BUMN. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI pada Mei 2022, seluruh pemegang saham telah sepakat Pemerintah Indonesia memiliki saham Seri A Dwiwarna di perseroan.

Baca juga : Kemenag Kucurkan Rp 1,95 Miliar Permak Masjid Dan Musala Di Pasaman Barat

Sebelum Saham Seri A Dwiwarna masuk, pemegang saham BSI adalah Bank Mandiri (50,83 persen), BNI (24,85 persen), BRI (17,25 persen), dan publik (7,08 persen).

Adapun dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan perseroan, BSI berencana menggunakan seluruh dana yang diterimanya dari PMHMETD (Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu), setelah dikurangi dengan beragan biaya dan pengeluaran terkait emisi saham baru, untuk penyaluran pembiayaan dalam mendukung pertumbuhan bisnis perseroan.

“Intinya, langkah strategis ini akan memperluas bisnis BSI dan mendorong produk pembiayaan menjadi lebih murah. Sehingga memberi manfaat positif bagi konsumen,” sebut Suria.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.