Dark/Light Mode

Suku Bunga Acuan Naik, Rupiah Melemah

Rabu, 24 Agustus 2022 09:43 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,07 persen ke level Rp 14.848 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.838 per dolar AS.

Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang minus 0,10 persen, won Korea Selatan melonjak 0,34 persen, dolar Singapura turun 0,20 persen, peso Filipina naik 0,22 persen, yuan China minus 0,18 persen, baht Thailand melemah 0,15 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,05 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,12 persen ke level 108,75. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,13 persen ke level Rp 14.747, terhadap poundsterling Inggris menguat 0,14 persen ke level Rp 17.504, dan terhadap dolar Australia naik 0,31 persen ke level Rp 10.232. 

Baca juga : Jelang Pengumuman RDG BI, Rupiah Lemes

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS yang masih di sekitar level tertinggi didukung oleh serangkaian komentar hawkish dari pejabat The Fed pekan lalu.

“Komentar hawkish tersebut menunjukkan bank sentral tidak memiliki rencana untuk mengurangi laju kenaikan suku bunga. Selain itu, Eropa tengah menghadapi kekurangan pasokan energi dan menyebabkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih luas,” katanya dalam riset, Rabu (24/8).

Dari domestik, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 3,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RGD) Agustus 2022. 

Baca juga : Pasar Tunggu Hasil Rapat BI, Rupiah Loyo

Kenaikkan suku bunga acuan tersebut sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi dan inflasi pangan yang terus meningkat. 

Menurut dia, alasan BI menaikkan suku bunga acuan untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. 

“Dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, tingkat inflasi inti hingga akhir tahun akan melebihi sasaran target BI. Bisa lebih tinggi dari 4 persen, sekitar 4,15 persen,” katanya.

Baca juga : Dolar AS Menguat, Rupiah Makin Tertekan

Ibrahim memproyeksi, pergerakan rupiah sepanjang hari ini cenderung berfluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp 14.810-Rp 14.860 per dolar AS.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.