Dark/Light Mode

Pupuk Indonesia Siap Jadi Pemasok Blue Dan Green Ammonia Di Asia

Rabu, 24 Agustus 2022 09:52 WIB
Dirut Pupuk Indonesia Bakir Pasaman di webinar Sustainable Action for The Future Economy (SAFE) 2022 yang mengusung tema Industries Towards Net Zero, Selasa (23/8). (Foto: Dok. Pupuk Indonesia)
Dirut Pupuk Indonesia Bakir Pasaman di webinar Sustainable Action for The Future Economy (SAFE) 2022 yang mengusung tema Industries Towards Net Zero, Selasa (23/8). (Foto: Dok. Pupuk Indonesia)

 Sebelumnya 
Selain berpotensi menjadi pemain utama di Asia, sambung Bakir, pengembangan blue dan green ammonia sebagai sumber energi ramah lingkungan, juga menjadi salah satu upaya perusahaan untuk mendukung target penurunan emisi karbon.

"Kami sudah melakukan berbagai macam kerja sama serta memiliki peta jalan atau roadmap, yang terdiri dari tiga tahap," katanya.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, tahap jangka pendek pada tahun 2023-2030, perseroan mulai memanfaatkan sumber energi terbarukan yang berasal dari hydropower, yang diperoleh dari PT PLN.

Menurutnya, sumber energi ini mulai menggantikan pemakaian minyak atau gas bumi sebagai sumber pembangkit listrik pada pabrik pupuk.

Baca juga : Madura United Vs Persis, Datang Dan Menang

“Itu sudah ada di pabrik Pupuk Kujang dan Petrokimia Gresik. Tahun depan akan diterapkan mulai dari Pusri Palembang, Pupuk Kaltim dan Pupuk Iskandar Muda. Ini yang bisa kita lakukan dalam short term,” jelas Bakir.

Menurutnya, pihaknya juga akan melakukan revamping atau pengembangan pabrik pupuk untuk meningkatkan efisiensi energi dan penurunan emisi karbon. Serta, pengembangan green ammonia dengan memanfaatkan pabrik eksisting.

Tidak hanya itu, emisi kabron juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan produk Soda Ash yang bermanfaat sebagai bahan baku bagi industri kaca, keramik dan sebagainya.

“Kita coba memulai menghilangkan CO2 dengan mengkonversi ke dalam bentuk lain. Misalnya, soda ash yang bahan bakunya adalah carbon dioxide, ini bisa kita konversi menjadi soda ash dan bisa mengurangi emisi CO2. Kita juga mengurangi energi yang berlebihan sehingga karbon yang dibuang menjadi lebih sedikit,” bebernya.

Baca juga : Pos Indonesia Siapkan Program Strategis Transformasi dan Inovasi

Sedangkan rencana jangka menengah,  pada periode 2030-2040, Bakir menjelaskan perseroan mulai mengembangkan blue ammonia.

Ia menyampaikan, karbon yang terbentuk dari proses produksi ammonia ini dapat diinjeksikan ke dalam tanah melalui Carbon Capture Storage (CCS). Di mana, injeksi karbon ini akan lebih efisien jika dilakukan pada reservoir sumur minyak ataupun gas tua di Indonesia.

"Kami juga sudah melakukan studi dengan sejumlah perusahaan dari Jepang untuk hal tersebut," ujarnya  

Sementara strategi jangka panjang pada periode 2040-2050, Bakir mengungkapkan, Pupuk Indonesia grup akan melakukan pengembangan pabrik baru green ammonia dengan skala komersil, yang diproduksi menggunakan sumber energi terbaru.

Baca juga : Pupuk Indonesia Siapkan 113.856 Ton Pupuk Subsidi Untuk Jabar, Banten Dan DKI

"Seperti, pembangkit tenaga air atau hydro power dan geothermal demi mewujudkan industri ramah lingkungan," pungkas Bakir. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.