Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Kolaborasi Kemenko Maritim, BNI, dan Fish On
BNI Bangun Ekosistem Permudah Akses Perbankan Nelayan Sukabumi
Minggu, 21 Juli 2019 07:12 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Keceriaan terpancar dari wajah nelayan-nelayan Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Bagaimana tidak ceria, kali ini mereka menjadi pusat perhatian 3 pihak sekaligus yang saling berkolaborasi yaitu Kementerian Koordinator Kemaritiman, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI), serta perusahaan start up yang bergerak di bidang perikanan Fish On.
Ketiga pihak tersebut bahu-membahu memastikan nelayan Sukabumi semakin mudah menangkap ikan melalui aplikasi yang disediakan Fish On. Nelayan juga dibantu agar semakin mudah mengakses permodalan melalui BNI agar usaha perikanan mereka terus maju dan menyejahterakan.
Baca juga : Manjain Konsumen Saat Natal dan Tahun Baru, KAI Maksimalkan Layanan
Seluruh upaya tersebut diresmikan secara ceremonial melalui peresmian Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Online dan Gerai Fishmart di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (20/7).
Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, General Manajer Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo, CEO BNI Wilayah Bandung Haris A Handoko, Direktur Utama FishOn Fajar Widisasono, serta lebih dari 200 nelayan.
Program ini merupakan kelanjutan dari pembentukan ekosistem nelayan berbasis digital yang sebelumnya telah dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Fish On.
Baca juga : Traveloka Curi Momentum Tren Terbang Jarak Jauh
Aplikasi ini dapat mempermudah nelayan dalam mencari ikan, menjual ikan hasil tangkapannya, hingga memberi kebutuhan melaut dari nelayan.
Sejak diluncurkan pada April 2019 lalu, saat ini telah terdaftar 215 nelayan di sekitar Desa Ciwaru yang tergabung dalam program ini. Selama 3 (tiga) bulan, nelayan Desa Ciwaru telah mencoba layanan aplikasi Fish On. Salah satu fitur unggulan aplikasi tersebut adalah mengetahui posisi ikan di tengah laut secara akurat.
Menurut salah satu ketua rukun nelayan, Atin Bongsang, terjadi peningkatan hasil tangkapan nelayan pancing dari sebelumnya hanya 15-20 kg per hari menjadi rata-rata 80-150 kg per hari per nelayan.
Baca juga : The New Lexus ES 250, Mewah Dan Sporty
Inisiasi Program ini diharapkan dapat memperkaya ekosistem berbasis digital yang dapat membantu nelayan meningkatkan taraf hidup dan produktivitasnya. Keseluruhan ekosistem berbasis digital diharapkan dapat membantu nelayan mulai dari kemudahan mencari ikan, menyediakan mini process agar hasil tangkapan dapat lebih lama disimpan dan tetap segar, dan market place penjualan hasil tangkapan melalui TPI Online dan kebutuhan melaut nelayan melalui Gerai Fishmart, serta memberikan pendampingan pada nelayan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya