Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Mutilasi Papua, DPR Panggil Menhan Dan Panglima TNI

Senin, 5 September 2022 10:08 WIB
Gedung DPR. (Foto: Ist)
Gedung DPR. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi I DPR hari ini akan menggelar rapat dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman. Rapat kali ini akan membahas kasus mutilasi warga di Mimika, Papua, yang dilakukan oleh enam oknum anggota TNI AD. 

"Kami akan meminta penjelasan bagaimana bisa terjadi dan ini kejadian ada rentetan berhubungan dengan berbagai... Kemudian seminggu jelang itu ada pembunuhan pembantaian juga," kata anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon, Senin (5/9). 

Kasus ini menjadi heboh lantaran terdapat oknum TNI berpangkat mayor yang ikut memutilasi warga Papua. "Justru kita ingin kasusnya sendiri kemudian ada apa, kasusnya apa, ini kan setingkat mayor yang melakukan mutilasi ini kan," tambahnya.

Baca juga : DPRD Segera Berhentikan Anies

Selain itu, Effendi menyebut komisinya ingin mempertanyakan sistem pembinaan di internal TNI karena peristiwa pidana yang terjadi. Dia mengungkit peristiwa pembunuhan dua sejoli Handi Salsa hingga mutilasi warga sipil di Mimika.

"Kenapa sih? Ada yang salah dalam pembinaan? Di situ nanti kita kembangkan, dimulai minta penjelasan dari Panglima TNI, dari KSAD, dari Menhan yang melakukan tanggung jawab pembinaan secara kebijakan kan Menhan," tegas politisi PDIP itu. 

Effendi tidak ingin hanya ada penegasan terkait hukuman berat terhadap anggota yang melakukan pelanggaran. Dia lantas menyinggung kedisiplinan dan mental para perwira TNI.

Baca juga : Sapa Warga Papua, Jokowi Bagikan BLT Jelang Kenaikan Harga BBM

"Mudahnya indisipliner, mudahnya mental perwira menjual beli transaksi udah tahu kepada musuh dijual amunisi, dijual senjata, ini bagaimana kemudian ini efektif kah tidak? Ada apa sih?" katanya.

Lebih lanjut, Effendi menegaskan pihaknya akan meminta penjelasan secara detail dan gamblang dari Panglima TNI hingga KSAD. "Ini harus kita buka, minta penjelasan tentu dari panglima, KSAD, Menhan secara detail dan gamblang dan saya berharap itu sidangnya terbuka," jelas dia. 

Sebelumnya, empat warga sipil di Kabupaten Mimika, Papua, jadi korban mutilasi oleh enam oknum anggota TNI AD dan tiga pelaku berstatus warga sipil. Pembunuhan sadis ini bermula dari transaksi senjata api antara korban dan pelaku.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.