Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Kata Bos OJK Dampak Kenaikan Harga BBM Ke Sektor Jasa Keuangan

Senin, 5 September 2022 15:02 WIB
Ketua OJK Mahendra Siregar. (Foto: Ist)
Ketua OJK Mahendra Siregar. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Lalu apa dampaknya bagi bagi sektor jasa keuangan?

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar melihat, dampak kenaikan BBM ke sektor jasa keuangan harus dilihat dari beberapa sisi.

Pertama, kata Mahendra, kondisi kenaikan harga BBM ini merupakan respon yang di tunggu dalam konteks jawaban bagi Pemerintah, untuk menghadapi kondisi defisit anggaran ataupun fiskal. Yang tentunya menjadi risiko tersendiri dengan kenaikan harga minyak dunia yang berlangsung beberapa waktu belakangan ini.

“Pada saat kondisi ketidakpastian global berlanjut, maka jika tidak direspon dengan sesuai, justru akan membuat suatu risiko yang dapat mempengaruhi terhadap kondisi ekonomi maupun bentuk pengelolaan fiskal yang berkelanjutan,” sebutnya dalam acara Konferensi Pers RDK Bulanan Agustus 2022 secara hybrid, Senin (5/9).

Baca juga : Keputusan Sulit Demi Masyarakat Terbawah

Mahendra mengatakan, dengan kenaikan yang ditetapkan pada dua hari yang lalu, memberikan kejelasan mengenai posisi dan kebijakan yang diambil oleh Pemerintah. Yaitu, untuk tetap menjalankan kebijakan fiskal yang berkelanjutan sekalipun ketidakpastiannya terhadap harga minyak terus berlangsung. 

Hal itu katanya, memberikan sinyal kuat bagaimana langkah-langkah ke depan menghadapi risiko yang ada. “Langkah ini memberikan sinyal yang yang sangat jelas dan menjaga mengambilnya kebijakan yang memang berat, namun harus dilaksanakan tadi itu implikasi dari kenaikan harga BBM tadi itu kepada tingkat pertumbuhan tentu akan kita dapat lihat dalam beberapa waktu ke depan ini,” yakinnya.

Ia menjelaskan, dari beberapa skenario dan prakiraan yang dihitung seluruhnya tetap menggambarkan pertumbuhan tahun 2022 dari perekonomian Indonesia kuat di atas 5 persen.

“Ya meski memang ada range antara sekian sampai sekian, tapi yang manapun range tadi itu saya tidak akan masuk ke rinciannya. Karena ini tentu harus dilihat lebih lanjut seberapa jauh perhitungan skenario tadi itu akan berlangsung dengan realita yang ada,” ucap Mahendra.

Baca juga : Biar Nggak Jebol, Kenaikan Harga BBM Harus Dibarengi Pengendalian

Ia memastikan, seluruh skenario yang diterapkan tetap menunjukkan pertumbuhan kuat di atas 5 persen untuk seluruh tahun 2022.

Terkait dengan perbankan hal ini sambing Mahendra, diharapkan perbankan maupun keseluruhan pembiayaan hal. Tak hanya itu, OJK berharapkan, kebijakan yang ada memberikan tingkat kepercayaan bahwa perekonomian ke depan ini akan tetap tumbuh terjaga kuat dan mengurangi risiko-risiko.

“Yang kami sampaikan di depan itu, sehingga untuk sektor riil dalam arti para debitur dan tentu industri yang memerlukan pembiayaan kredit fungsi intermediasi dari jasa keuangan, akan mengambil respon yang tepat yaitu dengan meningkatkan produksi ataupun melakukan investasi,” sarannya.

Lebih lanjut, Mahendra mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan dari permintaan di Indonesia dapat direspon dengan meningkatnya investasi dan pada gilirannya produksi dan pasokan dari berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan.

Baca juga : Pelaku Usaha Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Kenaikan Harga BBM

“Kami berharap akan bisa semakin memanfaatkan apa yang tadi digambarkan antara lain di perbankan jumlah likuiditas yang secara relatif maupun absolut masih cukup. Terutama untuk disalurkan lebih banyak lagi kepada debitur sektor riil, baik untuk kredit modal kerja maupun kredit investasi.

“Kalau kredit modal kerja kita sudah dengar tadi, bahwa peningkatan tinggi terutama untuk korporasi namun jika hal ini yang dilakukan memberikan confidence lebih baik lagi dan tingkat pertumbuhan terjaga kami berharap refleksi kepada kredit investasinya pun akan bisa kita lihat lagi dalam beberapa waktu ke depan untuk merespon hal-hal tadi yang kami sudah sebutkan,” tukasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.