Dark/Light Mode

Rawan Penyimpangan, Subsidi BBM Dinilai Lebih Tepat Untuk Bansos

Rabu, 7 September 2022 11:34 WIB
SPBU. (Foto: Ist)
SPBU. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rumah Toleransi Indonesia (RTO) menilai, kenaikan harga BBM merupakan konsekuensi subsidi yang berkeadilan.

"Karena pemerintah memindahkan subsidi sektor energi ke sektor sosial yang lebih dibutuhkan masyarakat," kata Koordinator RTO Zulfikar dalam keterangannya, Selasa (6/9).

Menurut Zulfikar, subsidi sektor energi (subsidi BBM) selama ini terlalu sangat besar. Hal ini terpotret pada Perpres 98/2022 dimana pemerintah mengakomodir subsidi energi sebesar Rp 208,9 triliun (lampiran IV Perpres Nomor 98/2022 bagian 999.07.11.).

Baca juga : Keadilan Ekonomi Dinikmati Bersama

Sehingga, sektor-sektor penting lainnya yang menyangga ekonomi rakyat kalah jauh. 'Padahal layaknya subsidi harus berkeadilan dan tepat sasaran," tuturnya.

Lebih lanjut, Zulfikar menuturkan, subsidi BBM sangat rawan penyimpangan, sebab kendaraan bermotor rata-rata bukan hanya dimiliki oleh golongan ekonomi bawah tapi juga golongan menengah dan atas.

Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, 70 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu yang memiliki mobil pribadi. Karena itu,

Baca juga : Harga BBM Sudah Dinaikin Subsidi Masih Bengkak Aja

Zulfikar menekankan, sudah saatnya subsidi energi yang besar tersebut diurai dan didistribusikan tepat sasaran melalui bantuan sosial.

Apalagi, secara infrastruktur pemerintah memiliki kesiapan tim pendataan yang baik dan sistematis antara Pemerintah Pusat dan daerah melalui DTKS, di mana mekanisme pendataan bantuan sosial dilakukan oleh petugas dari rumah ke rumah.

"Pengurangan subsidi BBM dan dialihkan pada sektor bansos untuk memberikan solusi menggerakkan ekonomi rakyat di tengah resesi global," beber Zulfikar.

Baca juga : Pengalihan Subsidi BBM Untuk Ketahanan Nasional

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Harga Pertalite diputuskan naik dari Rp 7.650 jadi Rp 10.000 per liter pada Sabtu siang (3/9).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.